Jakarta, landbank.co.id– Penyaluran kredit pemilikan rumah Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (KPR FLPP) tampaknya terus dikebut.
Asumsi itu merujuk kepada data Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) sepanjang Januari-April 2025 yang memerlihatkan bahwa penyaluran KPR FLPP menyentuh sekitar Rp10,26 triliun.
Dana KPR FLPP itu setara dengan untuk membiayai sebanyak 82.886 rumah subsidi bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Mengutip data BP Tapera, nilai KPR FLPP sepanjang empat bulan pertama 2025 melejit itu sekitar 35 persen bila disandingkan dengan torehan periode sama 2024.
Dari sisi rumah yang dibiayai oleh KPR FLPP juga melonjak, yakni sekitar 32 persen.
Masih mengutip data BP Tapera, untuk periode Januari-April, raihan tahun ini belum pernah terjadi untuk rentang 2023 hingga 2025.
Baca juga: BP Tapera Beberkan Pemicu Lonjakan KPR FLPP
Pada empat bulan pertama 2023, nilai penyaluran dan unit yang dibiayai masing-masing turun 4,86 persen dan 4,21 persen bila dibandingkan dengan periode sama 2022.
Begitu juga dengan per akhir April 2024 dibandingkan dengan setahun sebelumnya. Dari sisi unit turun tipis 0,57 persen, sedangkan dari sisi nilai turun 7,80 persen.
Dari total penyaluran KPR FLPP sepanjang Januari-April 2025, baik dari sisi nilai maupun unit yang dibiayai, didominasi oleh PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN).
BTN menyumbang sekitar 54 persen dalam penyaluran KPR FLPP sepanjang empat bulan pertama 2025.
Dari sisi nilai, kontributor kedua terbesar adalah Unit Usaha Syariah (UUS) BTN, yakni sekitar 20 persen, sedangkan di posisi ketiga ditempati oleh PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) sebesar 8,5 persen.
Posisi keempat dan kelima masing-masing diduduki oleh PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) dan PT Bank Mandiri Tbk masing-masing sekitar 4,08 persen dan 3,98 persen.
Baca juga: Sah! BCA Jadi Penyalur FLPP Rumah Subsidi untuk MBR
Kuota FLPP 2025
Sementara itu, Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) optimistis dana tambahan kuota FLPP 2025 sudah tersedia.
Semula, anggaran yang dikucurkan APBN tahun 2025 setara untuk kuota FLPP sebesar 220 ribu unit, kini, dengan adanya tambahan, menjadi 350 ribu unit.
“Saya sudah dapat dukungan 100 persen dari Presiden Prabowo Subianto, Kementerian Keuangan, Bank Indonesia serta DPR terkait anggaran FLPP untuk 350.000 rumah bersubsidi untuk masyarakat. Dananya (FLPP) sudah, programnya sudah ada,” ujar Menteri PKP Maruarar Sirait pada saat Rapat Koordinasi Stategi Pencapaian FLPP Tahun 2025 di Kantor Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kementerian Keuangan di Jakarta, Selasa 27 Mei 2025.
Adanya tambahan anggaran FLPP diharapkan dapat meningkatkan akses masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) untuk dapat memiliki rumah bersubsidi berkualitas yang dibangun pengembang dengan harga dan angsuran KPR yang terjangkau dan tetap selama masa tenor.
Menurut Menteri PKP, kehadiran FLPP ini merupakan wujud nyata kehadiran pemerintahan Presiden Prabowo Subianto untuk membantu MBR dalam memiliki rumah bersubsidi yang layak huni, berkualitas serta angsuran KPR yang terjangkau.
Baca juga: Dana Kuota FLPP 350 Ribu Unit Sudah Tersedia
Apalagi, kata dia, FLPP yang merupakan bagian dari Program Tiga Juta Rumah mampu meningkatkan perekonomian sekaligus membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat.
“Program perumahan itu membuka banyak peluang usaha di masyarakat mulai dari semen, pasir dan lapangan pekerjaan. Dalam pembangunan rumah itu rata-rata-rata ada 5 orang pekerja konstruksi jadi bisa jika 350.000 rumah subsidi bisa menyerap 1,7 juta orang pekerja. Belum lagi supir, kernet serta usaha warung makan tentu akan berdampak besar pada pertumbuhan ekonomi Indonesia,” tutur Menteri PKP.
Program FLPP berada di bawah naungan Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera), sedangkan penyalurannya berkolaborasi dengan para bank penyalur.
(*)