Site icon Landbank.co.id

Daftar Terbaru Badan Internasional yang Tidak Dikenakan PBB-P2 dan BPHTB

Pemerintah pada 2024 menetapkan 50 Badan atau Perwakilan Lembaga Internasional yang tidak dikenakan PBB dan BPHTB /foto: landbank.co.id

Jakarta, landbank.co.id– Pemerintah menetapkan 50 Badan atau Perwakilan Lembaga Internasional yang tidak dikenakan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) serta Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB).

Ke-50 entitas yang tidak kena PBB-P2 dan BPHTB itu mencakup Persatuan Bangsa Bangsa sebanyak 15 badan, organisasi multilateral non-PBB (23). lembaga keuangan (7), dan kerja sama bilateral (5).

Ketetapan mengenai PBB-P2 dan BPHTB itu termuat di dalam Peraturan Menteri Keuangan RI Nomor 58 Tahun 2024 tentang Badan Atau Perwakilan Lembaga Internasional yang Tidak Dikenakan pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan Dan/Atau Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan.

PMK No 58/2024 itu diteken oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan ditetapkan di Jakarta, Jumat, 23 Agustus 2024 serta diundangkan di Jakarta Senin, 2 September 2024.

“Objek Pajak BPHTB yang diperoleh oleh badan atau perwakilan lembaga internasional yang tidak menjalankan usaha atau melakukan kegiatan lain di luar fungsi dan tugasnya pada saat terutang BPHTB, tidak dikenakan BPHTB,” bunyi PMK tersebut.

Pada saat PMK terbaru ini mulai berlaku dua PMK sebelumnya dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Kedua aturan itu adalah PMK Nomor 147/PMK.07/2010  tentang Badan atau Perwakilan Lembaga Internasional yang Tidak Dikenakan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 414); Lalu, PMK Nomor 148/PMK.07/2010 tentang Badan atau Perwakilan Lembaga Internasional yang Tidak Dikenakan Pajak Bumi dan Bangunan Ditandatangani secara elektronik Perdesaan dan Perkotaan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 415).

 

Berikut ini daftar lengkap Badan atau Perwakilan Lembaga Internasional yang tidak dikenakan PBB-P2 dan BPHTB;

I. Organisasi Internasional di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa

1. United Nations Resident Coordinator (UNRC)
2. United Nations Development Program (UNDP)

a. International Atomic Energy Agency (IAEA)
b. International Civil Aviation Organization (ICAO)
c. International Telecommunication Union (ITU)
d. Universal Postal Union (UPU)
e. World Meteorological Organization (WMO)
f. United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD)
g. United Nations Environment Programme (UNEP)
h. United Nations Center for Human Settlement (UN-HABITAT)
i. United Nations Economic and Social Commissions for Asia and The Pacific (UNESCAP)
j. International Maritime Organization (IMO)
k. World Intelectual Property Organization (WIPO)
l. United Nations World Tourism Organization (UNWTO)
m. United Nations Entity for Gender Equality and the Empowerment of Women (UN Women)
n. United Nations Volunteer (UNV)
o. United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC)

3. United Nations Fund for Population Activities (UNFPA)
4. United Nations Industrial Development Organization (UNIDO)
5. World Food Programme (WFP)
6. International Fund and Agriculture Organization (IFAD)
7. World Bank

a. International Bank for Reconstruction and Development (IBRD)
b. International Development Association (IDA)

8. International Monetary Fund (IMF)
9. Food and Agricultural Organization (FAO)
10. International Labour Organization (ILO)
11. United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR)
12. United Nations Information Centre (UNIC)
13. United Nation Children’s Fund (UNICEF)
14. United Nation Education Scientific and Cultural Organization (UNESCO)
15. World Health Organization (WHO)

 

II. Organisasi Multilateral Non Perserikatan Bangsa-Bangsa

1. ASEAN Secretariat
2. ASEAN Centre for Energy (ACE)
3. Economic Research Institute for ASEAN and East Asia (ERIA)
4. ASEAN Co-ordinating Centre for Humaniterian Assistance on Disaster Management (AHA Centre)
5. The ASEAN Institute for Peace and Reconciliation (AIPR)
6. ASEAN Foundation
7. ASEAN Inter-Parliamentary Assembly (AIPA)
8. Sub-regional Office of Centre on the Integrated Rural Development for Asia and the Pacific in South East Asia (SOCSEA)
9. International Rice Research Institute (IRRI)
10. The International Pepper Community (IPC)
11. International Coconut Community (ICC)
12. International Committee of the Red Cross (ICRC)
13. International Federation of Red Cross and Red Crescent (IFRC)
14. Taipei Economic and Trade Office (TETO)
15. Hong Kong Economic and Trade Office (HKETO)
16. The Center for International Forestry Research (CIFOR)
17. The International Centre for Research in Agroforestry (ICRAF)
18. Delegation of the European Union to Indonesia and Brunei Darussalam
19. Organization for Economic Co-Operation and Development (OECD)
20. Coral Triangle Initiative on Coral Reefs, Fisheries and Food Security (CTI CFF)
21. International Organization for Migration (IOM)
22. Global Green Growth Institute (GGGI)
23. The Council of Palm Oil Producing Countries (CPOPC)

 

III. Lembaga Keuangan

1. Asian Development Bank (ADB)
2. International Finance Corporation (IFC)
3. Islamic Development Bank (IsDB)
4. Islamic Corporation for Development of the Private Sector (ICD)
5. International Islamic Trade Finance Corporation (ITFC)
6. Islamic Corporation for The Insurance of Investment and Export Credit (ICIEC)
7. Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB)

 

IV. Kerja Sama Teknik Bilateral

1. Japan International Cooperations Agency (JICA), The New energy and Industrial Technology Development Organization (NEDO), Japan Foundation, dan The Japan External Trade Organization (JETRO)
2. The Deutsche Gessellschaft fur Internationale Zusammenarbeit GmbH (GIZ), Deutscher Akademischer Austauschdienst (DAAD), dan Goethe Institut
3. United States Agency for International Development (USAID)
4. Danish International Development Agency (DANIDA)
5. Korea International Cooperation Agency (KOICA)

 

(*)

 

Exit mobile version