Lalu, yang juga mencatat penuruan adalah impor besi dan baja. Jenis ini turun sekitar 11,92 persen, dari US$2,95 miliar menjadi US$2,60 miliar.
BPS juga menyebutkan bahwa selama Januari–Maret 2024, hanya golongan bahan baku/penolong yang mengalami penurunan senilai US$821,0 juta atau 2,01 persen.
Sementara itu, golongan barang konsumsi dan barang modal meningkat masing-masing senilai US$760,4 juta (16,11 persen) dan US$6,2 juta (0,07 persen).
Dilihat dari peranannya, masih mengutip BPS, selama Januari–Maret 2024, golongan bahan baku/penolong mendominasi dengan nilai US$39.972,0 juta (72,81 persen), diikuti oleh barang modal US$9.441,6 juta (17,20 persen), dan barang konsumsi US$5.482,2 juta (9,99 persen).
Di sisi lain, ekspor nonmigas hasil industri pengolahan Januari–Maret 2024 turun 4,92 persen dibanding periode yang sama tahun 2023.
Lalu, ekspor hasil pertambangan dan lainnya turun 17,31 persen, sedangkan ekspor hasil pertanian, kehutanan, dan perikanan naik 8,05 persen.
(*)