“Tahun ini kuota FLPP untuk rumah subsidi juga ditingkatkan dari 220.000 unit menjadi 350.000 unit. Misalnya untuk pembangunan satu unit rumah dibangun oleh minimal dibangun oleh lima pekerja sehingga akan membuka 1,65 juta lapangan kerja belum termasuk ibu-ibu yang membuka usaha warung dan pekerja di toko material serta supir dan kernet yang bertugas mengirimkan bahan material bangunannya termasuk industrinya,” kata Menteri PKP.
Sementara itu, Anindya N Bakrie mengaku sangat mengapresiasi adanya Sosialisasi KUR Perumahan yang terus dilaksanakan Kementerian PKP.
Menurut Andindya Bakrie, kunci keberhasilan pembangunan Indonesia khususnya sektor perumahan adalah gotong royong dan tingginya biaya modal selalu menjadi penghambat bagi para pengusaha sehingga adanya KPP ini dengan subsidi bunga sebesar lima persen sangat membantu dibanding bunga komersial perbankan.
Pemerintah telah mencanangkan Program Tiga Juta Rumah untuk menurunkan backlog perumahan yang sudah bertahun-tahun terjadi dan jumlahnya mencapai 26 juta.
Baca juga: Begini Aturan Lengkap KUR Perumahan
KUR Perumahan harus sukses karena ini adalah upaya besar dan jadi program prioritas dimana pemerintah berusaha melakukan pembangunan dan renovasi rumah dengan mendorong UMKM ikut terlibat dalam pembangunannya.
“Pembangunan perumahan merupakan penggerak ekonomi nasional. Quick win Kadin salah satunya adalah program perumahan. Kami siap mendorong sosialisasi KUR Perumahan karena sangat bermanfaat bagi anggota Kadin Indonesia,” tutur Anindya Bakrie.
(*)