Jakarta, landbank.co.id- CBRE, perusahaan jasa dan investasi real estat komersial terbesar di dunia, masuk ke pasar bisnis jasa konsultasi di Indonesia.
Dalam pandangan CBRE, Indonesia yang merupakan ekonomi terbesar di Asia Tenggara dan negara terpadat keempat di dunia, tengah menyaksikan pertumbuhan yang kuat di sektor real estat komersialnya, didorong oleh kinerja ekonomi yang kuat dan peningkatan investasi asing.
Momentum ini menghadirkan peluang strategis bagi CBRE yang berkantor pusat di Dallas, Amerika Serikat untuk memperluas kehadirannya di kawasan tersebut.
Perluasan ini akan semakin memperkuat layanan CBRE yang sudah ada di negara tersebut dengan menawarkan spektrum penuh jasa konsultasi.
Layanan itu termasuk persewaan dan pasar modal, jasa perantara aset perkantoran dan industri & logistik, penelitian dan konsultasi, strategi tempat kerja, dan manajemen transaksi.
“Kami gembira dapat memperluas operasi kami di Indonesia, pasar yang menghadirkan potensi dan peluang tinggi. Tujuan kami adalah merumuskan strategi real estat yang menghasilkan hasil bisnis yang unggul bagi klien kami,” kata Anshuman Magazine, presiden Divisi, India, Asia Tenggara, Timur Tengah & Afrika CBRE, Rabu, 11 Juni 2025.
Baca juga: Perkantoran Jakarta, Leads Property: Harga Kantor Naik Tipis
Dia menambahkan, platform global CBRE menyediakan skala yang tak tertandingi dan kemampuan yang komprehensif, yang memungkinkan pihaknya untuk memberikan solusi real estat yang terintegrasi dan lancar kepada klien di seluruh layanan konsultasi, pengembangan, perencanaan, manajemen, dan transaksi.
“Ekspansi ini menggarisbawahi komitmen kami untuk membina kemitraan jangka panjang dan memanfaatkan wawasan pasar kami yang mendalam untuk membuka nilai yang berkelanjutan di wilayah yang dinamis ini,” tutur Anshuman Magazine.
Menurut dia, pihaknya percaya pendekatan holistik CBRE akan memberdayakan bisnis untuk mengoptimalkan portofolio real estat dan mencapai tujuan strategis klien dalam lanskap ekonomi Indonesia yang terus berkembang.
Di sisi lain, CBRE juga Menyusun tim khusus untuk menangani pasar di Indonesia dengan menunjuk Angela Wibawa sebagai Managing Director Advisory Services Indonesia.
Menurut Moray Armstrong, kepala Layanan Konsultasi Singapura CBRE, pihaknya telah mengambil tanggung jawab tambahan untuk Indonesia.
“Angela dan tim kepemimpinan memiliki pengetahuan yang mendalam tentang pasar Indonesia. Ekspansi kami di Indonesia menunjukkan komitmen jangka panjang CBRE untuk memberikan layanan yang luar biasa di seluruh wilayah,” kata Moray Armstrong.
Baca juga: Mengintip Fenomena Ritel Semi Terbuka, Colliers: Aset Meningkat
Dia menambahkan, pihaknya menyadari banyaknya peluang di banyak sektor di Indonesia, termasuk logistik, kantor, dan pusat data, dan CBRE percaya bahwa kondisi pasar saat ini menghadirkan titik masuk yang tepat waktu.
Sementara itu, Angela Wibawa memiliki pengalaman hampir 30 tahun dalam industri ini dan akan memimpin tim penasihat Indonesia. Sebelum menduduki jabatan ini, ia telah membentuk tim pemasaran proyek dan penyewaan kantor di perusahaan sebelumnya dan berhasil memimpin tim tersebut menjadi pemimpin pasar.
“Saya sangat senang mengemban jabatan ini dan berkolaborasi dengan tim kepemimpinan kami yang dinamis untuk memberikan solusi real estat terpadu yang disesuaikan dengan kebutuhan klien kami yang terus berkembang,” tutur Angela Wibawa.
Dia menjelaskan, timnya di Indonesia menghadirkan keahlian pasar yang mendalam di berbagai sektor utama seperti layanan keuangan, teknologi, barang konsumsi yang bergerak cepat (FMCG), perawatan kesehatan, pendidikan, dan logistik.
“Serta rekam jejak yang terbukti dalam konsultasi penyewaan strategis, intelijen pasar, dan optimalisasi portofolio,” ujar Angela Wibawa.
Baca juga: Investasi Properti Tumbuh 16 Persen, Sentuh Nyaris Rp49 Triliun
CBRE Group, Inc. (NYSE:CBRE), perusahaan Fortune 500 dan S&P 500 yang berkantor pusat di Dallas, adalah perusahaan layanan dan investasi real estat komersial terbesar di dunia (berdasarkan pendapatan tahun 2024). Perusahaan ini memiliki lebih dari 140.000 karyawan (termasuk karyawan Turner & Townsend) yang melayani klien di lebih dari 100 negara.
(*)