BTN Syariah Dominan di 10 Kota Ini, KPR FLPP

Sepanjang semester pertama 2025, BTN Syariah setidaknya mendominasi di 10 kota yang menyerap kredit pemilikan rumah berskema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (KPR FLPP)/foto: x bankbtn_syariah

Jakarta, landbank.co.id– Sepanjang semester pertama 2025, BTN Syariah setidaknya mendominasi di 10 kota yang menyerap kredit pemilikan rumah berskema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (KPR FLPP).

KPR FLPP adalah insentif dari pemerintah yang diharapkan mempermudah masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dalam mendapatkan rumah.

Bacaan Lainnya

Dalam periode enam bulan pertama 2025, nilai KPR FLPP menyentuh Rp14,99 triliun setara untuk membiayai 120.976 rumah subsidi di 384 kabupaten dan kota.

Insentif pemerintah yang berada di bawah naungan Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) itu dapat tersalur ke MBR melalui para bank penyalur.

Baca juga: Bakal Jadi BUS, Segini Nilai Aset BTN Syariah

Pada 2025, terdapat 38 bank, termasuk BTN Syariah yang menjangkau konsumen rumah subsidi di seantero Nusantara.

BTN Syariah yang merupakan Unit Usaha Syariah (UUS) PT Bank Tabungan Negara (Perseroa) Tbk (BTN) mampu melampaui KPR FLPP skema konvensional BTN setidaknya 10 kota.

Dominasi BTN Syariah dalam penyaluran KPR FLPP di 10 kota tersebut menjadi pemandangan langka, mengingat secara nasional senantiasa urutan kedua, di belakang skema konvensional BTN.

Salah satu dari 10 kota yang didominasi BTN Syariah adalah Kabupaten Cirebon, Provinsi Jawa Barat. (daftar lengkap lihat halaman 2)

Pada semester pertama 2025, BTN Syariah menguasai 44,43 persen dari total rumah subsidi di Kota Udang itu.

Torehan itu menggeser skema konvensional BTN dari posisi puncak pada periode sama 2024 ke posisi kedua tahun ini.

Baca juga: Kiprah BTN Syariah

Ketika itu Kabupaten Cirebon menyerap 2.336 rumah subsidi yang diguyur KPR FLPP oleh enam bank penyalur.

Per akhir Juni 2025, nilai KPR FLPP di Kabupaten Cirebon menyentuh Rp280,38 miliar, naik bila dibandingkan dengan periode sama 2024 sebesar Rp184,90 miliar untuk 1.565 unit.

Pos terkait