Site icon Landbank.co.id

BTN Optimistis Salurkan KPR FLPP 220 Ribu Rumah Subsidi

Pada 2025, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) menggenggam kuota KPR FLPP sebesar 220 ribu rumah subsidi/foto: tapera

Jakarta, landbank.co.id – Sepanjang 2025, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) terus menggulirkan kredit pemilikan rumah Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (KPR FLPP).

Bahkan, emiten perbankan berkode saham BTN di Bursa Efek Indonesia (BEI) itu menggenggam kuota KPR FLPP sebesar 220 ribu unit pada 2025.

BTN optimistis penyaluran 220.000 rumah subsidi melalui KPR FLPP itu dapat tercapai.

Terlebih, pemerintah telah menyediakan berbagai kebijakan yang mempermudah masyarakat untuk memiliki rumah subsidi.

Sebagai contoh, pembebasan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) menjadi 0 persen untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dan aturan maksimal penghasilan MBR penerima program FLPP.

“Di aturan yang baru, maksimal penghasilan MBR terbagi dalam beberapa zona. Untuk Jabodetabek ditetapkan Rp12 juta untuk single income dan Rp14 juta untuk joint income bersama pasangan. Mudah-mudahan kebijakan ini dapat memperbaiki kemampuan bayar para pembeli rumah,” ujar Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu dalam keterangan resminya dikutip Senin, 6 Oktober 2025.

Baca juga: Setelah 26 Ribu, Tengah Disiapkan Akad Massal 50 Ribu Rumah Subsidi

Sementara itu, Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait mengapresiasi kinerja BTN sebagai penyalur terbesar untuk program KPR FLPP yang jauh melampui bank-bank milik negara (Himbara) lainnya.

Di hadapan Presiden Prabowo Subianto dalam acara akad massal KPR Subsidi FLPP di Bogor, baru-baru ini, Menteri PKP Maruarar Sirait memaparkan data penyaluran KPR Subsidi FLPP hingga 26 September 2025.

Data itu menunjukkan BTN berada di tingkat teratas dengan jumlah yang disalurkan mencapai 93.098 unit, disusul unit usaha syariahnya (kini PT Bank Syariah Nasional/BSN) sebanyak 36.589 unit.

Jika ditotal, penyaluran BTN dan BSN mencapai 129.687 unit atau setara 37 persen dari total kuota KPR Subsidi FLPP tahun ini yang telah ditetapkan sebanyak 350.000 unit secara nasional.

Jumlah tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan penyaluran oleh anggota Himbara lainnya, yaitu PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) sebanyak 17.515 unit.

Lalu, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) dengan capaian 8.440 unit dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebanyak 7.963 unit.

Baca juga: Daftar Harga Rumah Subsidi dan Batasan Penghasilan MBR

Dengan penguasaan pangsa pasar KPR Subsidi FLPP lebih dari sepertiga kuota nasional, BTN terbukti masih menjadi pemain unggul yang terus konsisten mendukung pemenuhan kebutuhan rumah rakyat yang layak huni dan terjangkau, terutama untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

Menteri PKP sebelumnya menyebutkan, sebagai bank yang berkontribusi paling besar dibandingkan bank-bank penyalur KPR FLPP lainnya, BTN diharapkan dapat terus mendukung Program Tiga Juta Rumah melalui penyaluran pembiayaan untuk pembangunan dan renovasi rumah rakyat.

“Kami mengucapkan terima kasih atas kontribusi BTN karena menjadi yang paling besar dari semua bank penyalur KPR FLPP yang ada,” ujar Menteri PKP dalam acara penandatanganan komitmen dukungan KPR FLPP di BTN pertengahan tahun ini.

Terpisah, Komisioner Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera), Heru Pudyo Nugroho, menjelaskan, target tahun 2025 semula adalah sebanyak 220 ribu unit, namun oleh Pemerintah ditingkatkan menjadi 350 ribu rumah subsidi.

“Saya optimistis target 350.000 unit rumah subsidi akan tercapai di akhir tahun 2025. BP Tapera bersama seluruh pemangku kepentingan telah melakukan berbagai langkah percepatan dalam penyaluran pembiayaan FLPP,” kata Heru Pudyo Nugroho dilansir laman BP Tapera, baru-baru ini.

Baca juga: BTN Dapat Alokasi Kuota FLPP 220 Ribu Unit

Dia menambahkan, BP Tapera optimistis penyaluran perumahan bersubsidi dapat semakin cepat, tepat sasaran, dan berkelanjutan.

 

(*)

Exit mobile version