Jakarta,landbank.co.id – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) memperkuat peran strategisnya di sektor perumahan nasional dengan memproyeksikan penyerapan dana likuiditas sebesar Rp25 triliun dari pemerintah hingga akhir tahun 2025.
Dana tersebut ditujukan untuk mempercepat penyaluran kredit, di tengah permintaan yang tetap tinggi di segmen perumahan dan non-perumahan.
Direktur Utama BTN, Nixon LP Napitupulu, menyebut langkah pemerintah menempatkan dana di bank-bank BUMN sangat signifikan untuk menjawab tantangan ketatnya persaingan antarbank dalam menghimpun dana murah selama beberapa waktu terakhir.
“Tambahan dana ini telah menggeser tantangan dari sisi likuiditas ke sisi penyaluran kredit. Untuk BTN, likuiditas bukan masalah lagi. Saya perkirakan dana Rp25 triliun ini akan terserap habis sebelum Desember 2025,” ujar Nixon dalam Media Gathering BTN bertajuk “Energi Baru BTN Perkuat Transformasi Berkelanjutan” dikutip Jumat, 19 Juni 2025.
Lebih lanjut Nixon menyampaikan, likuiditas dipastikan terserap dengan kredit rata-rata Rp6–7 triliun per bulan.
Menurut Nixon, dengan rerata penyaluran kredit per bulan yang mencapai Rp6–7 triliun, dana tersebut diperkirakan akan habis terserap sesuai Rencana Bisnis Bank (RBB).
Di sisi lain, Direktur Finance and Strategy BTN, Nofry Rony Poetra, menambahkan bahwa pipeline kredit BTN saat ini sudah melampaui Rp30 triliun, menandakan potensi serapan yang sangat besar.
“Pipeline kami besar, dan permintaan kredit masih kuat. Tambahan likuiditas ini membuat proses akad bisa lebih cepat, dan memperkecil risiko nasabah berpindah ke bank lain,” ungkap Nofry dalam kesempatan yang sama.