BTN Genjot Penyaluran Kredit Perumahan Lewat Likuiditas Rp25 Triliun

Bank BTN menargetkan penyaluran tambahan likuiditas Rp25 triliun hingga akhir 2025. Kredit sektor perumahan menjadi fokus utama pembiayaan./Foto: dok. BTN.

Tak hanya mendorong penyaluran kredit, likuiditas tambahan ini juga menjadi momentum BTN untuk menurunkan biaya dana (cost of fund). Nixon menjelaskan bahwa tidak lama setelah keputusan pemerintah, BTN langsung menurunkan bunga deposito special rate sebesar 50 basis poin (bps).

Bacaan Lainnya

“Kami menurunkan bunga special rate hanya dua hari setelah keputusan pemerintah keluar. Ini jadi kunci untuk menekan dana mahal,” jelasnya.

Langkah ini berdampak positif pada Net Interest Margin (NIM) BTN, yang naik sebesar 139 bps menjadi 4,4% hingga semester I-2025.

Sebagai informasi, pemerintah melalui Kementerian Keuangan telah menempatkan total dana Rp200 triliun ke lima bank BUMN, termasuk Rp25 triliun untuk BTN.

Dana tersebut dapat digunakan selama enam bulan, dengan opsi perpanjangan, dan ditujukan untuk memperkuat kredit ke sektor riil.

Kebijakan ini mengacu pada keberhasilan Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) saat pandemi Covid-19, di mana BTN juga pernah menerima penempatan dana serupa sebesar Rp10 triliun yang terbukti mendukung pemulihan ekonomi.

(*)

Pos terkait