Jakarta, landbank.co.id- PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) menorehkan pertumbuhan prapenjualan (marketing sales) sebesar 5 persen pada semester pertama 2025 dibandingkan dengan periode sama 2024.
Bila sepanjang enam bulan pertama 2024 masih di level Rp4,84 triliun, kini, per akhir Juni 2025, PT Bumi Serpong Damai Tbk membungkus prapenjualan Rp5,08 triliun.
“Hal ini mencerminkan daya serap pasar yang tetap terjaga di tengah dinamika sektor properti nasional,” ujar Hermawan Wijaya, direktur PT Bumi Serpong Damai Tbk dikutip Jumat, 25 Juli 2025.
Hermawan menambahkan bahwa tingginya minat konsumen terhadap produk-produk emiten properti berkode saham BSDE ini merupakan hasil dari komitmen pihaknya dalam menghadirkan properti berkualitas dengan potensi yield menarik.
“Lokasi strategis, keamanan, kenyamanan dan nilai investasi jangka panjang menjadikan proyek-proyek kami pilihan utama. Kepercayaan konsumen terus tumbuh berkat konsistensi kami dalam meluncurkan proyek unggulan,” tutur Hermawan.
Kinerja solid pada paruh pertama 2025 memberikan landasan kuat bagi BSDE untuk mengejar target tahunan.
Baca juga: Begini Marketing Sales BSDE Lima Tahun Terakhir
BSDE yang merupakan bagian dari kelompok usaha Sinar Mas Land (SML) tersebut menilai momentum positif ini semakin diperkuat oleh kebijakan moneter terbaru dari BI.
Dalam Rapat Dewan Gubernur BI, pada 15–16 Juli 2025, suku bunga acuan BI-Rate diturunkan sebesar 25 basis point (bps) menjadi 5,25 persen, disertai dengan penyesuaian suku bunga Deposit Facility ke 4,50 persen dan Lending Facility ke 6,00 persen.
Penurunan ini diambil seiring dengan ekspektasi inflasi yang stabil dan dorongan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.
Kebijakan ini membuka ruang bagi sektor properti untuk memperoleh pembiayaan yang lebih kompetitif, sekaligus mendorong peningkatan minat beli masyarakat terhadap produk-produk properti primer, terutama di segmen hunian.
Baca juga: BSDE Perkuat Modal Kerja Rp4,35 Triliun
“Kinerja semester pertama memberikan fondasi yang kokoh bagi BSDE dalam mencapai target akhir tahun. Kami optimistis, penurunan BI-Rate akan berdampak langsung pada suku bunga KPR dan mendorong permintaan properti. Optimisme kami diperkuat oleh portofolio proyek kami yang tersebar di lokasi strategis dan tren makroekonomi yang mendukung,” ujar Hermawan.
Residensial Dominan
Sementara itu, pertumbuhan prapenjualan BSDE pada kuartal kedua 2025 terutama ditopang oleh penjualan dari segmen hunian dan komersial di berbagai proyek township Perseroan.