Jakarta, landbank.co.id– Ada pelaku bisnis yang menilai bahwa tahun 2025 menyimpan sejumlah potensi sehingga pasar properti masih prospektif.
Pasar properti yang dinilai masih prospektif itu salah satunya ditopang oleh kebijakan yang digulirkan oleh pemerintah.
Kebijakan pemerintah yang dinilai memengaruhi pasar properti itu mulai dari soal insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) hingga pembangunan infrastruktur nasional yang terus bergulir.
Selain itu, lahirnya optimisme juga ditopang oleh langkah internal masing-masing pelaku bisnis dalam merespons dinamika pasar properti di Indonesia.
Salah satu pelaku bisnis yang optimistis terhadap sektor properti di Indonesi pada 2025 adalah PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI).
Emiten properti berkode saham PANI ini tengah mengembangkan proyek PIK 2 dan memiliki total bank tanah per 31 Desember 2024 seluas 1.845 hektare (ha).
Baca juga: Bukan Hanya PANI, CBDK Juga Berkinerja Kinclong
“PANI tetap optimistis terhadap prospek sektor properti nasional. Perseroan melihat momentum ini sebagai peluang untuk terus berinovasi dan menyesuaikan strategi secara adaptif,” ujar Presiden Direktur PANI, Sugianto Kusuma dalam siaran pers, dikutip Senin, 12 Mei 2025.
Dia menerangkan, segmen middle-up yang menjadi fokus utama PANI, diyakini memiliki potensi pertumbuhan jangka panjang yang solid, didukung oleh kebutuhan pasar yang terus berkembang dan pergeseran preferensi konsumen terhadap kawasan terintegrasi yang berkualitas.
“PANI percaya bahwa kawasan PIK2 merupakan simbol masa depan kota modern yang terintegrasi,” tutur Sugianto Kusuma yang akrab disapa Aguan itu.
“Dengan dukungan infrastruktur, konektivitas, dan pembangunan fasilitas berskala nasional, kami yakin PIK2 akan menjadi magnet investasi dan destinasi unggulan di Jabodetabek,” tambah Aguan.
Kuartal Pertama 2025
Sementara itu, pada kuartal pertama 2025, PANI berhasil membukukan pendapatan Rp611,97 miliar, lebih rendah dibandingkan periode sama 2024 yang senilai Rp640,35 miliar.
Di sisi laba bersih, PANI membukukan Rp49,57 miliar per akhir Maret 2025, sedangkan pada periode sama 2024 masih di posisi Rp122,37 miliar.
Baca juga: Ini Alasan PANI Patok Target Marketing Sales Rp5,3 Triliun
Manajemen PANI menyatakan bahwa capaian pada tiga bulan pertama 2025 memperkuat posisi Perseroan sebagai salah satu emiten properti dengan prospek jangka panjang yang cemerlang, seiring dengan pengembangan kawasan PIK2 yang semakin matang dan terintegrasi.