Jakarta, landbank.co.id– Sejak tahun 2022, tren permintaan hunian meningkat signifikan dan terus berlanjut hingga saat ini ketika LRT Jabodebek diresmikan.
Pada semester pertama 2023, permintaan hunian terus bertumbuh. Khusus di jalur LRT Jabodebek, tumbuh berkisar 11-22%.
Mengutip data 99 Group Indonesia, kawasan di jalur LRT Jabodebek dikategorikan dalam empat area, sedangkan pertumbuhan permintaannya masing-masing 11,7% di Area 1, 21,6% di Area 2, 18,4% di Area 3, dan 22% di Area 4.
Pembagian area-area tersebut bisa dilihat dalam grafis yang tersaji di artikel ini.
Pertumbuhan diperkirakan terus meningkat pascaperesmian operasional LRT Jabodebek akhir Agustus 2023.
“Kombinasi berkembangnya fasilitas dan infrastruktur, serta transportasi publik, seperti LRT Jabodebek dan KCJB yang terintegrasi, akan semakin meningkatkan daya tarik wilayah tersebut sebagai tempat tinggal dan komersial,” kata Country Manager 99 Group Indonesia Maria Herawati Manik dalam siaran pers yang dilihat landbank.co.id, Sabtu, 9 September 2023.
Peningkatan permintaan ini juga ditopang dengan rencana sejumlah kawasan di dekat stasiun LRT yang akan dikembangkan menjadi transit oriented development (TOD), terutama di area Stasiun Jatimulya, Jatibening Baru, Ciracas, Ciliwung, Cikoko, dan Harjamukti.
Secara umum, kawasan TOD di area-area stasiun tersebut merupakan pengembangan campuran yang dilengkapi dengan apartemen dan area komersial, seperti pusat belanja, ruko, dan ritel pendukung.
Beroperasinya LRT Jabodebek dengan waktu tempuh yang lebih efisien membuat properti residensial yang menjadi bagian dari pengembangan kawasan TOD semakin menarik kalangan keluarga muda maupun individu yang memiliki aktivitas utama di Jakarta untuk kembali tinggal di pusat kota.
Di sisi lain, pengembangan area komersial yang terintegrasi LRT Jabodebek bisa mengakomodasi kebutuhan populasi yang tinggal dan beraktivitas di kawasan serta menarik orang-orang selain penghuni untuk berkunjung berkat aksesibilitas yang semakin mudah.
Dari sisi tren harga, 99 Group mencatat harga median rumah di empat area terlihat tumbuh pada semester pertama 2023. Jika dibandingkan dengan semester kedua 2022, harga median rumah di Area 1 meskipun sempat fluktuatif, meningkat 1,7% menjadi Rp11 miliar.
Lalu, di Area 2 menjadi Rp3,1 miliar (5,8%), dan Area 3 sebesar Rp800 juta (9,4%). Sedangkan, Area 4 cenderung stagnan di sekitar Rp1,43 miliar. Operasional LRT Jabodebek dekat diproyeksikan membuat kenaikan harga median rumah tumbuh secara konsisten.
“Area yang semakin terkoneksi dengan beragam jenis transportasi publik yang terintegrasi akan meningkatkan prospek ekonomi, mobilitas masyarakat dan menumbuhkan antusiasme orang-orang untuk tinggal di kawasan sehingga berpotensi untuk pengembangan hunian dan komersial dalam jangka panjang,” jelas Maria Herawati Manik. (*)