Jakarta, landbank.co.id– Bisnis properti menyumbang sekitar Rp545 miliar terhadap pendapatan PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) sepanjang Januari-September 2025.
Dalam publikasi tertulisnya, baru-baru ini, manajemen PT Surya Semesta Internusa Tbk menyatakan bahwa emiten berkode saham SSIA itu mencatat penurunan pendapatan dari bisnis properti sekitar 19,4 persen.
Maklum, pendapatan bisnis properti PT Surya Semesta Internusa Tbk yang mencakup kawasan industri, biaya pemeliharaan, sewa komersial, dan residensial masih tercatat sebesar Rp676 miliar pada akhir September 2024.
Kontributor utama terhadap unit properti SSIA bersumber dari PT Suryacipta Swadaya (SCS), yakni sebesar Rp283,8 miliar.
Baca juga: Pendapatan Tanah Kawasan Industri SSIA Melambung 385 Persen
Pendapatan SCS itu mencerminan penurunan 26,70 persen secara tahunan (year on year/yoy) akibat waktu pengakuan penjualan lahanan.
“Sementara itu pendapatan nonlahan terus menunjukkan momentum positif, tumbuh 4,7 persen yoy menjadi Rp253,4 miliar, didukung oleh pendapatan berulang layanan pengelolaan kawasan dan aktivitas terkait infrastruktur,” jelas manajemen SSIA dikutip Kamis, 6 November 2025.
Sepanjang Januari-September 2025, SCS mencatat marketing sales lahan seluas 18,0 hektare senilai Rp 352,6 miliar dari inventaris lahan Suryacipta Karawang dan Subang Smartpolitan, turun 87,3 persen dari 141,8 ha senilai Rp 1,74 triliun pada sembilan bulan 2024.
Penurunan tersebut terutama disebabkan oleh penjualan lahan dalam jumlah besar kepada BYD di Subang Smartpolitan pada tahun lalu, yang bersifat satu kali (one-off).
Baca juga: Bisnis Hotel SSIA Pecahkan Rekor, Raup Rp943,4 Miliar
“Backlog penjualan lahan SCS per akhir September 2025 sebesar Rp 443,8 miliar yang diterjemahkan dari 31,2 hektare tanah,” urai manajemen SSIA.
Bisnis Konstruksi
Sementara itu, bisnis konstruksi SSIA mencatat pertumbuhan 4,8 persen yoy menjadi Rp2,65 triliun pada rentang Januari-September 2025.





