Jakarta, landbank.co.id– Bisnis hotel PT Trimitra Propertindo Tbk (LAND) membukukan lonjakan pendapatan sekitar 83 persen sepanjang Januari-Maret 2025 disandingkan dengan periode sama 2024.
Mengutip laporan keuangan PT Trimitra Propertindo Tbk, emiten berkode saham LAND ini mencatat pendapatan dari bisnis hotel sebesar Rp4,52 miliar per akhir Maret 2025.
Sebaliknya, pada kuartal pertama 2024, pendapatan bisnis hotel PT Trimitra Porpertindo Tbk masih di angka sekitar Rp2,47 miliar.
Lini bisnis hotel menyetor sekitar 40 persen terhadap total pendapatan LAND yang per akhir Maret 2025 senilai Rp11,28 miliar.
Pada periode tiga bulan pertama 2025, selain dari bisnis hotel, LAND memiliki sumber pendapatan lain, yakni dari proyek apartemen.
Per akhir Maret 2025, pendapatan dari apartemen tercatat sebesar Rp6,76 miliar, atau lebih rendah dibandingkan dengan raihan periode sama 2024 yang senilai Rp7,93 miliar.
Baca juga: Peta Kondominium Jakarta dalam Radar Leads Property
Pendapatan dari apartemen menyumbang sekitar 60 persen terhadap total pendapatan LAND pada kuartal pertama 2025.
Secara keseluruhan, pada periode triwulan pertama 2025, pendapatan LAND tercatat meningkat sekitar 8 persen bila dibandingkan dengan periode yang sama 2024.
Per akhir Maret 2024, pendapatan Perusahaan yang mulai beroperasi secara komersial pada Mei 2014 ini tercatat senilai Rp10,41 miliar, sedangkan pada tiga bulan pertama 2025 sebesar Rp11,28 miliar.
Meningkatnya pendapatan ikut mewarnai kemampuan LAND mebalikkan keadaan dari merugi Rp2,27 miliar pada kuartal pertama 2024, menjadi untung Rp135,64 juta pada akhir Maret 2025.
Baca juga: Investor Lokal Guyur Bisnis Hotel dan Restoran Rp7,57 Triliun
Terkait bisnis apartemen, Perseroan saat ini mengembangkan proyek Parkland BSD di kawasan Serpong, Tangerang Selatan, Banten yang mencakup tahap pertama The Avenue.
Lalu, tahap kedua The Canary Serpong, dan tower tahap ketiga.
Recurring Income
Bisnis hotel merupakan salah satu sumber pendapatan berkesinambungan (recurring income) Trimitra Propertindo.
Manajemen LAND menyatakan bahwa guna optimaliasi recurring revenue, Perseroan melakukan beberapa upaya di antaranya dengan menentukan target yang realistis dan achieveable.