Jakarta, landbank.co.id– Bisnis hotel PT Suryamas Dutamakmur Tbk (SMDM) mampu bertumbuh dalam periode Januari-Maret 2025 dibandingkan dengan rentang waktu sama tahun 2024.
Pertumbuhan bisnis hotel PT Suryamas Dutamakmur Tbk itu terlihat dari kemampuan emiten berkode saham SMDM ini meningkatkan sekitar 3 persen pada akhir Maret 2025.
Mengutip laporan keuangan PT Suryamas Dutamakmur Tbk, per akhir Maret 2025, pendapatan bisnis hotel SMDM tercatat sebesar Rp11,97 miliar, sedangkan periode sama 2024 masih di angka Rp11,66 miliar.
Selain bisnis hotel, lini pendapatan SMDM yang mampu bertumbuh pada kuartal pertama 2025 adalah segmen sewa. Lini ini melonjak sekitar 25 persen dari Rp513,53 juta menjadi Rp644,49 juta.
Dua lini pemasukan SMDM lainnya harus puas mencatat penurunan pada tiga bulan pertama 2025. Segmen tanah, rumah tinggal, dan ruko merosot sekitar 70 persen dari Rp97,15 miliar menjadi Rp28,70 miliar.
Penurunan segmen ini berdampak signifikan terhadap total pendapatan SMDM pada triwulan pertama 2025. Maklum, segmen tersebut menyumbang sekitar 52 persen terhadap total pendapatan.
Baca juga: Rekam Jejak Penjualan Tanah dan Bangunan BSDE, Lima Tahun Terakhir
Per akhir Maret 2025, total pendapatan SMDM tercatat anjlok sekitar 55 persen bila disandingkan dengan raihan pada periode sama 2024.
Menurunnya pendapatan Perseroan berpengaruh terhadap bottom line SMDM. Per akhir Maret 2025, SMDM harus puas membungkus rugi Rp7,11 miliar, sedangkan per akhir Maret 2024 masih mengantongi laba bersih Rp17,75 miliar.
Bisnis Hotel
Sementara itu, jumlah aset SMDM pada akhir Maret 2025 tercatat sebesar Rp3,45 triliun, sedangkan pada akhir Desember 2024 senilai Rp3,46 miliar.
Liabilitas SMDM naik tipis dari Rp251,61 miliar pada akhir 2024 menjadi Rp251,97 miliar pada kuartal pertama 2025.
Baca juga: Penjualan Tanah dan Rumah SMDM Melejit
Begitu juga dengan ekuitas. Per akhir Maret 2025, ekuitas SMDM senilai Rp3,19 triliun, sedangkan pada akhir 2024 masih di angka Rp3,21 triliun.
Pada kuartal pertama 2025, pendapatan SMDM sebesar Rp56,38 miliar, sedangkan per akhir Maret 2024 masih di posisi Rp124,53 miliar.
Saat ini, SMDM berusaha di bidang real estat berupa penjualan tanah serta tanah dan rumah tinggal, pengoperasian lapangan golf, country club, hotel dan fasilitas resor lainnya di daerah Rancamaya, Bogor, Jawa Barat.
Khusus bisnis hotel, mengutip laporan keuangan Perseroan, Suryamas Dutamakmur memiliki anak usaha PT Saptakreasi Indah (SKI).
Saat ini, mengutip Annual Report Perseroan 2024, SMDM memiliki R Hotel Rancamaya yang dibangun pada 2013 dan mulai beroperasi pada tahun 2014.
R Hotel Rancamaya terletak di pusat Rancamaya dengan area seluas 5 hektare yang berada di belakang Club House dan dikelilingi oleh taman sekitar 2,5 hektare. Hotel berlantai 5 ini menawarkan pemandangan spektakuler dengan 140 kamar, 10 villa, 9 ruang pertemuan berbagai ukuran, ruang terbuka hijau, taman tematik yang dapat digunakan untuk pesta taman, serta Deer Garden yang memiliki luas 2 hektare.
Sejak tahun 2018, R Hotel Rancamaya mengoperasikan Rancamaya Home Rentals yang merupakan jasa layanan tambahan dari R Hotel Rancamaya untuk memfasilitasi jumlah tamu yang semakin meningkat setiap tahunnya.
Baca juga: Setelah Dibeli BSDE, Begini Susunan Manajemen SMDM
Rancamaya Home Rentals adalah penyewaan unit-unit villa di Rancamaya Golf Estate yang dapat menampung jumlah tamu lebih banyak dibandingkan kamar hotel. Para tamu akan merasakan seperti berada di rumah sendiri dan
dapat menikmati pemandangan yang asri dan hijau serta udara yang bersih dan sejuk.
Per akhir Maret 2025, pemegang saham mayoritas SMDM adalah PT Bumi Serpong Damai Tbk, yakni sebesar 98,97 persen, sedangkan sisanya, 1,03 persen dimiliki oleh masyarakat.
(*)

