Jakarta, landbank.co.id– Bisnis hotel PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) terus berkibar sepanjang Januari-September 2024 dibandingkan dengan periode sama 2023.
Mengutip laporan Perseroan, unit bisnis perhotelan SSIA menghasilkan pendapatan sebesar Rp821,4 miliar per akhir September 2024.
Pendapatan bisnis hotel SSIA itu meningkat 23,3 persen bila disandingkan dengan torehan pada periode sama 2023 yang senilai Rp666,4 miliar.
Tingkat hunian dan tarif kamar rata-rata (average rate room/ARR) hotel SSIA tercatat beragam besarannya dalam rentang Januari-September 2024.
Misal, tingkat hunian Gran Melia Jakarta (GMJ) adalah sebesar 62,3 persen per akhir September 2024.
Okupansi hotel GMJ itu naik bila dibandingkan dengan periode sama 2023 yang masih bertengger di posisi 51,6 persen.
Dari sisi ARR, GMJ mencatat sekitar Rp1,12 juta per akhir September 2024, sedangkan per akhir September tahun lalu sekitar Rp1,14 juta.
Okupansi di Melia Bali Hotel (MBH) berkebalikan. Bila semula 82,7 persen, kini sebesar 82,2 persen.
Untuk ARR, MBH mencatat peningkatan menjadi Rp2,45 juta dari semula Rp2,03 juta.
“Mulai 10 Oktober 2024, Melia Bali Hotel menjalankan renovasi dan akan beroperasi kembali Desember 2025,” ujar manajemen SSIA.
Peningkatan tingkat hunian fantastis terjadi di Umana Bali, LXR Hotels & Resorts (LXR), yakni dari 18,0 persen menjadi 47,2 persen.
Tidak hanya itu, dari sisi ARR, LXR juga mencatat peningkatan yakni dari semula Rp7,98 juta menjadi Rp9,16 juta.
Peningkatan okupansi juga dicatatkan oleh BATIQA Hotels. Semula, Tingkat hunian 63,7 persen, kini melejit ke level 71,7 persen.
Begitu juga dengan ARR, BATIQA Hotels mencatatkan peningkatan yakni menjadi Rp366 ribu dari semula Rp362 ribu.
Bisnis utama SSIA adalah pengembangan kawasan industri dan real estat, konstruksi, dan perhotelan.
Portofolio investasi SSIA sangat beragam, termasuk Suryacipta City of Industry, Subang Smartpolitan, Edenhaus Simatupang, dan Graha Surya Internusa (akan dibangun kembali sebagai SSI Tower).
Lalu, Hotel Gran Melia Jakarta, Melia Bali Hotel, Umana Bali, LXR Hotels & Resorts, dan Hotel BATIQA.
Dalam lebih dari 50 tahun berkecimpung dalam bisnis ini, SSIA telah memperkuat pengakuan dan posisi mereknya sebagai salah satu perusahaan pengembang terkuat di Indonesia.
Menandai tonggak sejarah sebagai perusahaan terkemuka, SSIA mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia dan menjadi perusahaan publik pada 27 Maret 1997.
(*)