Site icon Landbank.co.id

Bisnis Hotel Red Planet Indonesia Terus Menggeliat

Bisnis hotel PT Red Planet Indonesia Tbk (PSKT) terus menggeliat sepanjang semester pertama tahun 2025/foto: redplanetindonesia.co.id

Jakarta, landbank.co.id– Bisnis hotel PT Red Planet Indonesia Tbk (PSKT) terus menggeliat sepanjang semester pertama tahun 2025.

Indikasi itu terlihat dari kemampuan PT Red Planet Indonesia Tbk meningkatkan pendapatan dari Rp24,11 miliar per akhir Juni 2024 menjadi Rp25,02 miliar pada enam bulan pertama 2025.

Merujuk laporan keuangan PT Red Planet Indonesia Tbk, emiten berkode saham PSKT di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini membukukan pendapatan dari sewa kamar sebesar Rp22,30 miliar sepanjang Januari-Juni 2025.

Sebaliknya, pada periode sama 2024, pemilik hotel Monoloog ini masih di level Rp21,47 miliar.

Pendapatan dari sewa kamar menyumbang sekitar 89 persen terhadap total pendapatan PSKT per akhir Juni 2025.

Pendapatan PSKT lainnya pada semester pertama 2025 antara ain bersumber dari makanan dan minuman Rp1,01 miliar dan service manajemen Rp520,98 juta.

Baca juga: Hotel dan Restoran Diguyur Investasi Rp39,47 Triliun

“Pendapatan service management merupakan pendapatan service  management dari PT Cityloog Utama Internasional, yang merupakan pihak berelasi,” dilansir laporan keuangan Perseroan.

Di sisi lain, Red Planet Indonesia membukukan kerugian Rp5,76 miliar per akhir Juni 2025, sedangkan pada periode yang sama 2024 merugi Rp5,77 miliar.

Sementara itu, sepanjang semester pertama 2025, jumlah aset PSKT tercatat sebesar Rp384,26 miliar, sedangkan pada akhir Desember 2024 senilai Rp393,10 miliar.

Jumlah liabilitas PSKT terlihat turun dari Rp59,82 miliar per akhir 2024 menjadi Rp56,74 miliar per akhir Juni 2024.

Di sisi ekuitas, PSKT membukukan Rp327,51 miliar per akhir Juni 2025, sedangkan per akhir Desember 2024 senilai Rp333,28 miliar.

 

Hotel Bujet

Red Planet Indonesia adalah perusahaan di bidang perhotelan yang membangun, memiliki dan mengoperasikan jaringan hotel bujet dengan merek Monoloog Hotel di Indonesia dan hotel bintang empat dengan merek Pusako Hotel di Bukittinggi, Sumatera Barat.

Baca juga: Bisnis Hotel Red Planet Indonesia Tumbuh 8 Persen

Kedelapan hotel PSKT itu mencakup Monoloog Hotel Bekasi, Monoloog Hotel Makassar, Monoloog Hotel Jakarta, Pasar Baru, Monoloog Hotel Palembang, Monoloog Hotel Pekanbaru, Monoloog Hotel Solo, Monoloog Hotel Surabaya, dan Hotel Pusako Bukit Tinggi.

“Dengan kehadiran yang kuat di delapan kota di Indonesia, Perusahaan telah berhasil memposisikan diri sebagai entitas yang berkembang pesat di sektor hotel,” dilansir laman PSKT.

Pada 2024, PSKT memiliki 8 hotel dengan kapasitas 1.166 kamar dan tersebar di berbagai kota dengan merek Monoloog Hotel yang mencakup di Pekanbaru (139 kamar), dan Palembang (146 kamar).

Lalu, di Bekasi (156 kamar), Jakarta-Pasar Baru (159 kamar), Solo (152 kamar), Surabaya (155 kamar), Makassar (144 kamar), Pusako-Bukit Tinggi (115 kamar).

Dengan kombinasi antara lokasi strategis, fasilitas yang modern, dan pengalaman reservasi yang mudah, Red Planet Indonesia terus berusaha untuk tetap menjadi perusahaan terdepan di segmen hotel bujet di Indonesia. Dukungan terhadap teknologi yang terus berkembang dan kepedulian terhadap kebutuhan pelanggan telah menjadikan mereka pilihan utama bagi wisatawan yang mencari pengalaman menginap yang berkualitas dan terjangkau.

“Salah satu pilar utama kesuksesan Red Planet Indonesia adalah pemanfaatan teknologi yang inovatif,” tulis laman itu.

Baca juga: Pendapatan Hotel Red Planet Indonesia Juga Stabil

Sistem teknologi terintegrasi yang diterapkan perusahaan telah berhasil menyederhanakan proses reservasi, sehingga memberikan pengalaman yang cepat, mudah, dan efisien bagi pelanggan.

“Inovasi ini menunjukkan komitmen perusahaan untuk selalu berada di garis depan dalam memenuhi kebutuhan pelanggan di era digital,” dilansir laman Perseroan.

Per akhir Juni 2025, pemegang saham PSKT terdiri atas PT Basis Utama Prima sebesar 40,77 persen, Moh ARP Mangkuningrat 22,46 persen, PT Crio Indonesia 9,60 persen, masyarakat 27,217 persen.

 

(*)

Exit mobile version