Bisnis Hotel Agung Podomoro Land Lima Tahun Terakhir

Hingga akhir 2024, APLN tercatat memiliki tujuh hotel antara lain Pullman Grand Central, Indigo Bali Seminyak, dan Harris Festival CityLink/foto: discoverasr.com

Jakarta, landbank.co.id– Sempat terpukul akibat pandemi Covid-19 pada 2020, bisnis hotel PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) kembali bangkit.

Bahkan, terhitung sejak 2022, telah melampaui pendapatan bisnis hotel PT Agung Podomoro Land Tbk sebelum masa-masa pandemi.

Bacaan Lainnya

Sebelum pandemi, yakni tahun 2019, pendapatan bisnis hotel PT Agung Podomoro Land Tbk yang mengusung kode saham APLN tercatat sebesar Rp450,78 miliar.

Namun, pandemi yang melanda dunia, termasuk Indonesia memukul bisnis hotel. APLN pun terkena imbasnya sehingga harus puas membukukan pendapatan Rp187,79 miliar pada 2020.

Baca juga: Begini Dampak Penjualan Hotel Pullman Ciawi bagi APLN

Pandemi tak hanya menimbulkan masalah kesehatan warga dunia, tapi juga membuat perekonomian lumpuh, termasuk sektor pariwisata.

Jutaan orang di dunia dikabarkan meninggal dunia akibat pandemi Covid-19.

Pembatasan pergerakan orang yang dilakukan oleh pemerintah di setiap negara pun dilakukan yang berbuntut industri pariwisata pingsan. Padahal, pariwiata adalah nadi pendapatan bisnis hotel.

Seiring perkembangan penanganan pandemi di seluruh dunia, termasuk Indonesia, perlahan sektor pariwisata dan ekonomi bisnis kembali menggeliat.

Baca juga: Tiga Hotel Berbintang Siap-siap Masuk Jakarta

Terbukti, pada 2021, pendapatan bisnis hotel APLN kembali menggeliat.

Bila pada 2020 anjlok sekitar 58 persen, setahun kemudian kembali bangkit, bahkan melejit 104 persen ke level Rp382,79 miliar.

APLN terus membungkus peningkatan pendapatan bisnis hotel. Hal itu terjadi sepanjang 2022 hingga 2024.

Pos terkait