Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Tjok Bagus Pemayun, menyampaikan langkah yang akan dilakukan Pemda ke depan pascakebakaran di Pasar Seni Ubud, di antaranya berkoordinasi terkait renovasi Pasar Seni Ubud, agar pedagang dapat kembali berjualan, serta berkoordinasi dengan instansi terkait pemberian permodalan bagi pedagang yang terdampak.
“Kami juga mencoba untuk mengomunikasikan krisis secara transparan, tadi sudah disampaikan oleh Kepala Dinas Gianyar, penjelasan transparan terkait kejadian kebakaran, termasuk penyebab dan dampak, kedua menggunakan saluran komunikasi seperti media sosial untuk memberikan informasi yang akurat,” kata Tjok Bagus.
Dewan pembina Asita dan Bali Tourism Board dan Anggota Indonesia In Bound Tour Operator Association (IINTOA), Bagus Sudibya, Ubud menjadi salah satu destinasi wisata yang memiliki wisatawan dengan length of stay yang panjang serta spending cukup besar. Mengingat Pasar Seni Ubud merupakan salah satu amenitas wisata.
“Tamu-tamu kami kebanyakan dari Eropa, Amerika, sekarang juga ada dari Jepang dan juga China, mereka sangat tertarik menyaksikan keunikan kultur dan budaya yang masih sangat kental. Selain itu, Ubud juga merupakan pusat kegiatan health and wellness seperti yoga, meditasi, tabuh, tari, dan juga kuliner. Pengeluaran mereka pun per hari bisa menghabiskan 149 sampai 200 dolar Amerika Serikat per hari,” kata Bagus.
Bagus berharap Pasar Seni Ubud yang merupakan pasar di pusat Ubud yang menawarkan pengalaman berbelanja oleh-oleh dan beragam barang kesenian ini bisa segera beroperasi.
“Kami merasa terpukul dan kehilangan atas kebakaran Pasar Seni Ubud. Pasar Seni Ubud merupakan salah satu dari sekian banyak daya tarik di Ubud. Kami dari biro perjalanan juga kerap mengantar tamu kami ke Pasar Seni Ubud untuk berbelanja bahan makanan hingga membeli produk ekonomi kreatif,” ujar Bagus.
(*)