Jakarta, landbank.co.id– Provinsi Banten kini memiliki ikon baru dalam dunia olahraga, yakni Stadion Sport Centre Banten atau yang lebih dikenal sebagai Banten International Stadium (BIS).
PT PP (Persero) Tbk (PTPP) selaku pelaksana pembangunan Banten International Stadium mengaku bahwa nilai kontrak pembangunan stadion itu sebesar Rp794,8 miliar dari Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Provinsi Banten.
Banten International Stadium berdiri megah di kawasan Jl. Raya Serang–Pandeglang, Kemanisan, Curug, Serang, Banten dengan desain modern berstandar internasional.
PTPP menghadirkan inovasi konstruksi melalui penerapan Building Information Modeling (BIM), metode precast tribun, hingga sistem QHSE Management Control untuk menjamin kualitas, keamanan, dan ketepatan waktu pelaksanaan proyek.
Manajemen badan usaha milik negara (BUMN) itu menyatakan bahwa tribun stadion dilengkapi kursi reguler, VIP, hingga VVIP, serta berbagai fasilitas pendukung seperti ruang ganti pemain, ruang konferensi pers, sistem pencahayaan modern, scoring board digital, lintasan atletik sintetis, hingga terowongan teleskopik untuk pemain.
Stadion ini juga dinyatakan siap menjadi tuan rumah pertandingan sepak bola Liga Super Indonesia maupun event olah raga berskala nasional dan internasional.
Baca juga: PTPP Beberkan Strategi Konstruksi Efektif dan Tepat Waktu
Gubernur Banten Andra Soni menegaskan, hadirnya stadion ini akan memberikan dorongan besar bagi perkembangan demam sepak bola nasional, sekaligus membuka peluang lebih luas bagi Banten untuk menjadi tuan rumah berbagai kompetisi elit.
Pada kesempatan ini juga, Andra Soni juga berkesempatan menyaksikan pertandingan laga lanjutan BRI Indonesia Super League di Banten international Stadium dan mengaku senang karena usai hujan mengguyur, Stadion itu menunjukkan kualitas sebagai stadion bertaraf internasional dan kualitas lapangan tidak berubah meski usai hujan.
“Saya kembali berkesempatan menyaksikan pertandingan di Banten International Stadium. Selain menonton pertandingan, saya juga ingin memastikan kembali mengenai lapangan kita. Alhamdulillah, lapangan dipakai dalam kondisi setelah hujan dan tetap terjaga kualitasnya. Pertandingannya pun berjalan dengan baik,” ungkap Andra Soni dalam siaran pers PTPP dikutip Selasa, 16 September 2025.
Sementara itu, Corporate Secretary PTPP, Joko Raharjo mengungkapkan bahwa Stadion Banten bukan hanya menjadi rumah bagi pertandingan sepak bola, tetapi juga menjadi wadah pembinaan atlet muda, pengembangan ekonomi kreatif daerah, hingga destinasi baru yang membanggakan bagi masyarakat.
“Kami percaya kehadiran Banten International Stadium (BIS) akan menjadi katalis positif bagi tumbuhnya potensi daerah, baik dari sisi olah raga, sosial, maupun ekonomi,” tutur Joko.
Menanggapi apresiasi yang disampaikan oleh Gubernur Banten, Andra Soni, Joko turut menyampaikan rasa bangga atas suksesnya penyelenggaraan pertandingan lanjutan BRI Super League yang digelar di BIS.
Baca juga: Proyek Gedung Setor 17,81 Persen Kontrak PTPP
“Saya turut senang dan bangga karena Banten International Stadium mendapatkan respon positif dari para penonton, terutama dari Gubernur Banten yang langsung menyaksikan kondisi lapangan pascahujan. Ini menunjukkan komitmen PTPP dalam menjunjung tinggi kualitas pada setiap proyek yang kami kerjakan, khususnya dalam membangun fasilitas bertaraf internasional seperti BIS,” tutur Joko.
Dengan selesainya pembangunan pada Maret 2022, stadion ini telah resmi beroperasi dan siap menyambut berbagai laga seru yang akan mengukir sejarah baru bagi dunia sepak bola Indonesia. PT PP (Persero) Tbk bangga menjadi bagian dari tonggak sejarah ini.
Kontrak Baru
Sementara itu, proyek gedung menyetor sebesar 17,81 persen terhadap total raihan kontrak PT PP (Persero) Tbk (PTPP) per Agustus 2025.
Pada periode itu total nilai kontrak PT PP (Persero) Tbk yang mengusung kode saham PTPP di Bursa Efek Indonesia (BEI) menyentuh angka Rp15,28 triliun.
Menurut Joko, pencapaian nilai kontrak PTPP hingga Agustus 2025 menjadi bukti nyata dari strategi manajemen dalam menangkap peluang di tengah dinamika industri konstruksi nasional.
Baca juga: Pembangunan Gedung INN Senilai Rp1 Triliun Rampung, PTPP: Dirancang Terintegrasi
“Kami terus berupaya untuk menjaga momentum pertumbuhan ini melalui seleksi proyek yang berkualitas, penguatan sinergi dengan pemangku kepentingan, serta penerapan manajemen risiko yang terukur,” kata dia dikutip Jumat, 12 September 2025.
Nilai kontrak PTPP Agustus 2025 melonjak sekitar 29,6 persen bila disandingkan dengan raihan pada Juli 2025.
“Dengan kinerja yang solid hingga saat ini, kami optimistis dapat mencapai target nilai kontrak yang telah ditetapkan untuk akhir tahun 2025,” papar Joko.
PTPP yang merupakan perusahaan konstruksi dan investasi nasional di bawah naungan Danantara Indonesia mengaku bahwa kenaikan nilai kontrak ini merupakan strategi optimalisasi yang dilakukan manajemen untuk merealisasikan peluang di tengah kondisi tantangan pasar.
Sementara itu, perolehan nilai kontrak baru pada Agustus 2025 tersebut didominasi oleh proyek dengan sumber dana badan usaha milik negara (BUMN) sebesar 51,2 persen, swasta sebesar 31 persen, dan pemerintah sebesar 17,8 persen.
Adapun dari sisi segmentasi proyek, perolehan kontrak baru kontribusi tertinggi yaitu pada sektor pertambangan sebesar 19,5 persen dan gedung sebesar 17,81 persen.
Baca juga: PTPP Gaet Kontrak Pembangkit di Kabil Industrial Estate
Lalu, power plant sebesar 17,56 persen, jalan dan jembatan 15,81 persen, pelabuhan sebesar 15,26 persen, minyak dan gas 5,39 persen, dan irigasi 4,63 persen.
Selain itu, bendungan sebesar 1,78 persen, bandara 1,40 persen, serta industri 0,85 persen.
(*)