Begini Kata PTPP Soal Banten International Stadium, Nilai Kontrak Rp794,8 Miliar

PTPP menerapkan Building Information Modeling (BIM) serta metode precast tribun, hingga sistem QHSE Management Control dalam membangun Banten International Stadium, Banten/foto: ig:stadion.banten

Dengan selesainya pembangunan pada Maret 2022, stadion ini telah resmi beroperasi dan siap menyambut berbagai laga seru yang akan mengukir sejarah baru bagi dunia sepak bola Indonesia. PT PP (Persero) Tbk bangga menjadi bagian dari tonggak sejarah ini.

 

Bacaan Lainnya

Kontrak Baru

Sementara itu, proyek gedung menyetor sebesar 17,81 persen terhadap total raihan kontrak PT PP (Persero) Tbk (PTPP) per Agustus 2025.

Pada periode itu total nilai kontrak PT PP (Persero) Tbk yang mengusung kode saham PTPP di Bursa Efek Indonesia (BEI) menyentuh angka Rp15,28 triliun.

Menurut Joko, pencapaian nilai kontrak PTPP hingga Agustus 2025 menjadi bukti nyata dari strategi manajemen dalam menangkap peluang di tengah dinamika industri konstruksi nasional.

Baca juga: Pembangunan Gedung INN Senilai Rp1 Triliun Rampung, PTPP: Dirancang Terintegrasi

“Kami terus berupaya untuk menjaga momentum pertumbuhan ini melalui seleksi proyek yang berkualitas, penguatan sinergi dengan pemangku kepentingan, serta penerapan manajemen risiko yang terukur,” kata dia dikutip Jumat, 12 September 2025.

Nilai kontrak PTPP Agustus 2025 melonjak sekitar 29,6 persen bila disandingkan dengan raihan pada Juli 2025.

“Dengan kinerja yang solid hingga saat ini, kami optimistis dapat mencapai target nilai kontrak yang telah ditetapkan untuk akhir tahun 2025,” papar Joko.

PTPP yang merupakan  perusahaan konstruksi dan investasi nasional di bawah naungan Danantara Indonesia mengaku bahwa kenaikan nilai kontrak ini merupakan strategi optimalisasi yang dilakukan manajemen untuk merealisasikan peluang di tengah kondisi tantangan pasar.

Sementara itu, perolehan nilai kontrak baru pada Agustus 2025 tersebut didominasi oleh proyek dengan sumber dana badan usaha milik negara (BUMN) sebesar 51,2 persen, swasta sebesar 31 persen, dan pemerintah sebesar 17,8 persen.

Adapun dari sisi segmentasi proyek, perolehan kontrak baru kontribusi tertinggi yaitu pada sektor pertambangan sebesar 19,5 persen dan gedung sebesar 17,81 persen.

Baca juga: PTPP Gaet Kontrak Pembangkit di Kabil Industrial Estate

Lalu, power plant sebesar 17,56 persen, jalan dan jembatan 15,81 persen, pelabuhan sebesar 15,26 persen, minyak dan gas 5,39 persen, dan irigasi 4,63 persen.

Selain itu, bendungan sebesar 1,78 persen, bandara 1,40 persen, serta industri 0,85 persen.

 

 

 

(*)

Pos terkait