Jakarta, landbank.co.id– Wakil Menteri Pariwisata Ni Luh Puspa mendorong pemaksimalan potensi Pantai Bulbul di Balige, Kabupaten Toba, Sumatera Utara sebagai salah satu atraksi yang akan menarik kunjungan wisatawan ke destinasi unggulan Danau Toba.
“Ini (Pantai Bulbul) satu kawasan yang punya potensi luar biasa karena garis pantainya panjang, pasirnya putih. Tadi saya sampai nanya, ini beneran pasir di sini? Ternyata beneran pasir. Di sini artinya ada potensi yang luar biasa,” kata Wamenpar Ni Luh usai meninjau ke Pantai Bulbul, Balige, Kabupaten Toba pada, Jumat, 11 Juli 2025.
Pantai Bulbul dikenal sebagai Pantai Lumban Bulbul, adalah pantai unik yang terletak di tepi Danau Toba, tepatnya di Desa Lumban Bulbul, Kecamatan Balige, Kabupaten Toba.
Berbeda dari pantai pada umumnya yang berbatasan dengan laut, Pantai Bulbul memiliki air tawar dan pasir putih yang indah.
Pantai ini menawarkan pemandangan Danau Toba yang menawan, perbukitan hijau, dan pepohonan yang rindang.
Wamenpar mengatakan, pemaksimalan potensi yang dapat dilakukan adalah pembuatan jalur berlari (jogging track) sehingga wisatawan bisa mendapat pengalaman berolahraga dengan pemandangan pantai dan danau. Namun untuk itu diperlukan kolaborasi dalam penataan ulang bangunan yang berdiri di sepanjang pantai.
Baca juga: Kemenpar Fasilitasi Geopark Kaldera Toba Raih Kembali Green Card UNESCO
“Ini kalau kita bisa membuat area pantai ini yang batasnya seperti jogging track. Jadi bersih begitu tidak ada bangunan, sehingga akan lebih menambah daya tarik, karena kan orang datang ke sini tentu saja ingin menikmati pantainya. Tapi kalau sepanjang pantai dipenuhi dengan bangunan, tentu juga jadi tidak menarik,” kata Wamenpar Ni Luh Puspa.
Meski demikian, penataan ulang Pantai Bulbul tentu harus diawali dengan diskusi bersama masyarakat, pokdarwis, hingga pemerintah daerah setempat.
“Tentu ini butuh proses panjang, diskusi panjang dengan masyarakat di sini, dengan pokdarwisnya di sini. Ini Bu Kadesnya juga tentu saja bagaimana memberikan kesadaran, dan juga mengajak masyarakat memahami bahwa pantai inilah sebenarnya daya jualnya. Jualannya itu produknya itu pantainya, gitu. Jadi, kalau produknya kualitasnya tidak bagus, tentu ini akan menghambat kedatangan wisatawan,” ujar Wamenpar.
Wakil Bupati Toba Audy O Murphy mengatakan, akan menindaklanjuti saran dan masukan yang disampaikan Wakil Menteri Pariwisata.
Baca juga: Indonesia Kantongi Potensi Devisa Rp25,4 Triliun dari Pariwisata
Dia menerangkan, dahulu dulu pantai ini adalah destinasi yang sangat membanggakan dan prioritas bagi Kabupaten Toba. Namun terakhir ini kita melihat pengunjung sangat drastis berkurang.
“Dengan saran-saran dari Ibu Wamen nanti kita akan segera tindak lanjuti dan ajak masyarakat pelaku usaha kepariwisataan yang ada di pantai ini duduk bersama, diskusi bersama, bagaimana supaya apa yang disampaikan oleh Ibu Wamen tadi bisa kita terapkan bersama dan ini adalah untuk kepentingan masyarakat secara putus yang ada di lokasi dan pelaku usaha kepariwisataan yang ada di lokasi,” kata Audy.
Sementara itu, Kementerian Pariwisata (Kemenpar) berkomitmen untuk mendukung upaya meraih kembali green card bagi Kaldera Toba melalui pelaksanaan event “The 1st International Conference: Geotourism Destination Toba Caldera UNESCO Global Geopark 2025”.
Menteri Pariwisata (Menpar) Widiyanti Putri Wardhana mengungkapkan, keberadaan Geopark Kaldera Toba di Sumatera Utara menjadi bukti nyata bahwa pengembangan pariwisata Indonesia senantiasa menjaga keharmonisan dengan alam, budaya, dan ilmu pengetahuan.
“Geopark Kaldera Toba merupakan wujud nyata visi pariwisata Indonesia. Sebuah destinasi yang menghadirkan keharmonisan antara alam, budaya, dan ilmu pengetahuan,” ujar Menteri Pariwisata Widiyanti saat membuka “The 1st International Conference: Geotourism Destination Toba Caldera UNESCO Global Geopark 2025” di Hotel Khas Parapat, Simalungun, Sumatra Utara, Selasa, 8 Juli 2025.
Baca juga: Begini Wajah Waterfront City Pangururan Usai Disulap Kementerian PUPR
Menteri Pariwisata mengatakan, dunia mengenal Indonesia sebagai negara kepulauan dengan keindahan alam bahari yang beragam. Tak hanya keindahan laut, keindahan alam Indonesia juga tersimpan dalam lanskap darat di dalamnya.
(*)