Jakarta, landbank.co.id – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) mengambil langkah cepat dengan memberikan relaksasi kredit khusus kepada nasabah kredit konsumer yang terdampak bencana banjir dan tanah longsor di sejumlah wilayah Sumatera.
Kebijakan tersebut ditempuh untuk membantu meringankan beban finansial masyarakat pascabencana sekaligus menjaga keberlanjutan kemampuan bayar debitur.
Direktur Utama BTN, Nixon LP Napitupulu, menyampaikan bahwa relaksasi kredit dilakukan melalui skema restrukturisasi yang disesuaikan dengan tingkat dampak bencana yang dialami masing-masing nasabah.
“Kami sangat prihatin atas musibah banjir dan tanah longsor yang terjadi di Sumatera dan berdampak langsung pada kehidupan masyarakat, termasuk para nasabah kredit konsumer BTN.
“Dalam situasi seperti ini, yang terpenting adalah memastikan masyarakat memiliki ruang untuk pulih tanpa terbebani tekanan finansial yang berlebihan,” ujar Nixon dalam keterangan resminya yang diterima landbank.co.id Selasa, 16 Desember 2025.
Ia menegaskan, kebijakan tersebut merupakan bentuk keberpihakan BTN kepada nasabah terdampak dengan tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian perbankan.
“Relaksasi kredit kami berikan secara terukur dan berbasis kondisi riil di lapangan. Kami ingin memastikan nasabah terdampak tidak kehilangan kesempatan untuk bangkit, sekaligus tetap dapat menjalankan kewajiban kreditnya secara berkelanjutan,” katanya.
Berdasarkan hasil pemetaan sementara, BTN mencatat sebanyak 22.879 nasabah kredit konsumer terdampak bencana banjir dan tanah longsor di wilayah kerja kantor BTN Banda Aceh (BSN), Medan, Padang, dan Pematang Siantar. Total baki debet kredit konsumer dari nasabah terdampak tersebut mencapai Rp1,93 triliun.
“Jumlah nasabah terdampak ini masih dinamis dan dapat berubah seiring perkembangan kondisi di lapangan. Karena itu, relaksasi kredit kami berikan secara bertahap dan adaptif sesuai kondisi terbaru di masing-masing wilayah,” ujar Nixon.





