Jakarta, landbank.co.id – PT PP (Persero) Tbk tengah menggarap proyek strategis, Twin Tower Universitas Diponegoro (UNDIP).
Berlokasi di kawasan Pleburan, Semarang, Jawa Tengah, proyek ini memliki nilai investasi sebesar Rp355,68 miliar.
Corporate Secretary PT PP, Joko Raharjo menuturkan, proyek ini diharapkan menjadi bukan hanya infrastruktur baru bagi dunia pendidikan, tetapi juga katalisator pengembangan ekonomi dan sektor pariwisata di kawasan tersebut.
“Twin Tower UNDIP tidak hanya mencerminkan kemajuan fisik, tetapi juga menciptakan konektivitas antara pendidikan, pariwisata, dan ekonomi lokal,” ujar Joko dalam keterangan resmi yang diterima landbank Senin, 30 Juli 2025.
Ia juga mengungkapkan, nantinya proyek Twin Tower UNDIP dirancang dalam dua tahap, yaitu tahap pertama dengan durasi 510 hari kalender dan tahap kedua 420 hari kalender. Hingga minggu ke-39, progres pembangunan telah mencapai 12,23%, melebihi target yang ditetapkan.
“Tower I menjadi pusat pembelajaran modern dengan fasilitas pendidikan terintegrasi. Sementara itu, tower II berperan sebagai hotel pendidikan berbasis Green Building (BGH Tingkat Madya) yang dapat menunjang aktivitas akademik seperti seminar, konferensi, serta mendukung pariwisata di Kota Semarang,” terangnya.
Lebih lanjut ia menyampaikan, PT PP juga mengusung konstruksi yang ramah lingkungan dan efisien biaya.
“Teknologi daur ulang diterapkan melalui penggunaan adjustable decking, clay footing bekisting, dan tile spacer reuse. Sementara itu, prinsip lean construction diterapkan untuk mempercepat penyelesaian proyek dan meminimalkan pemborosan material,” tuturnya.
Dari sisi visual, desain arsitektur Twin Tower tampil modern dengan elemen Curtain Wall Sunergy Blue Green 8mm, Spandrel Panasap Lite Grey, serta Sky Bridge Interkoneksi yang menghubungkan kedua menara sebagai ikon arsitektur kampus.
“Kami percaya bahwa membangun Twin Tower UNDIP bukan sekadar membangun gedung, tetapi membangun masa depan pendidikan Indonesia,” tambah Joko.
Di sisi lain, Rektor UNDIP, Prof. Suharnomo, menyatakan, proyek Twin Tower menjadi bagian dari upaya transformasi kampus menjadi lebih inklusif, berwawasan lingkungan, serta dekat dengan masyarakat.
“Twin Tower ini bukan sekadar bangunan fisik, tetapi menjadi simbol kolaborasi ilmu pengetahuan, lingkungan, dan sosial. Ia akan menjadi landmark baru UNDIP yang merefleksikan semangat keberlanjutan,” tuturnya.
Hal senada disampaikan oleh mantan Rektor UNDIP periode 2015–2019, Prof. Yos Johan Utama, yang menyebut proyek ini akan memperkuat daya saing global UNDIP.
“Dengan fasilitas yang memadai dan ekosistem pembelajaran yang terintegrasi, UNDIP siap bertransformasi menjadi kampus bertaraf internasional,” katanya.
(*)