Jakarta, landbank.co.id– PT Sentul City Tbk (BKSL) terus mengeliat pada semester pertama 2025 dibandingkan dengan periode yang sama 2024.
Selain pendapatan yang melonjak, pada paruh pertama 2025, aset PT Sentul City Tbk yang mengusung kode saham BKSL itu juga terlihat meningkat.
Mengutip laporan keuangan PT Sentul City Tbk, pendapatan emiten berkode saham BKSL ini melejit sekitar 105 persen pada rentang Januari-Juni 2025 dibandingkan dengan periode yang sama 2024.
Per akhir Juni 2025, pendapatan BKSL tercatat sebesar Rp483,66 miliar, sedangkan pada periode sama 2024 masih bertengger di level Rp235,66 miliar.
Baca juga: Eks Bos Bakrieland Pimpin Sentul City, Ini Profilnya
Melonjaknya pendapatan BKSL pada semester pertama 2025 tikda terlepas dari penjualan lahan siap bangun, rumah hunian, rumah toko (ruko), dan apartemen.
Segmen tersebut menorehkan pertumbuhan signifikan, yakni sekitar 252 persen pada akhir Juni 2025 dibandingkan dengan periode sama 2024.
Per akhir Juni 2025, penjualan lahan siap bangun, rumah hunian, ruko, dan apartemen membungkus pendapatan Rp363,07 miliar.
Sebaliknya, pada paruh pertama 2024, pemasukan dari segmen tersebut masih bercokol di posisi Rp102,82 miliar.
Baca juga: Pendapatan Sentul City Meroket, Ini Pemicunya
Penjualan lahan siap bangun, rumah hunian, ruko, dan apartemen menyumbang sekitar 75 persen terhadap total pendapatan BKSL per akhir Juni 2025, sedangkan pada periode sama 2024 berkontribusi sebesar 44 persen.
Sumber-sumber pendapatan BKSL lainnya mencatat penurunan pada enam bulan pertama 2025 dibandingkan dengan periode yang sama 2025.
Di segmen hotel, restoran, dan taman hiburan BKSL mengantongi pendapatan Rp86,34 miliar, lebih rendah dibandingkan dengan per akhir Juni 2024 yang senilai Rp97,00 miliar.
Lalu, dari lini pengelolaan kota, BKSL meraih pendapatan Rp34,25 miliar, turun tipis dibandingkan Rp35,82 miliar pada paruh pertama 2024.
Sekalipun pendapatan melejit sekita 105 persen, raihan laba bersih BKSL pada paruh pertama 2025 terlihat merosot sekitar 79 persen dibandingkan periode sama 2024.
Per akhir Juni 2025, laba bersih BKSL senilai Rp14,58 miliar, sedangkan pada semester pertama 2024 masih berada di posisi Rp73,30 miliar.
Sementara itu, jumlah aset BKSL tercatat meningkat dari Rp21,18 triliun pada akhir Desember 2024 menjadi Rp21,31 triliun per akhir Juni 2025.
Hal serupa terjadi di lini liabilitas. Per akhir Juni 2025, liabilitas BKSL sebesar Rp6,13 triliun, sedangkan akhir 2024 senilai Rp6,03 triliun.
Baca juga: Pendapatan Sentul City Meninggi
Ekuitas BKSL naik tipis menjadi Rp15,17 triliun pada paruh pertama 2025, sedangkan pada akhir tahun lalu sekitar Rp15,15 triliun.
Pemegang saham BKSL pada periode akhir Juni 2025 terdiri atas PT Sakti Generasi Perdana sebesar 80,40 persen, Stella Isabella Djohan 6,70 persen, dan masyarakat 12,90 persen.
(*)