Lewat pemanfaatan layanan pembayaran Xendit yang fleksibel dan dapat disesuaikan skala kebutuhannya, Archipelago dapat mengelola transaksi secara efisien di seluruh ekosistem hotelnya, mempercepat proses rekonsiliasi, serta memastikan kepatuhan terhadap standar pembayaran lokal.
“Kemitraan ini menunjukkan bagaimana pembayaran digital telah menjadi bagian penting dalam menciptakan layanan perhotelan yang unggul,” ujar Mikiko Steven, managing director Xendit Indonesia.
Dia menambahkan, saat ini, hotel tidak hanya menjual kamar, melainkan memberikan pengalaman menyeluruh kepada tamu.
“Melalui Xendit, kami membantu Archipelago mengintegrasikan sistem pembayaran mereka, mengurangi kerumitan operasional, dan memberikan pengalaman pembayaran terbaik bagi setiap tamu. Bersama-sama, kami ingin menetapkan standar baru dalam perhotelan digital di Indonesia,” papar Mikiko.
Baca juga: Lewat Perhotelan, Archipelago Perkuat Kerja Sama Indonesia Kuba
Kemitraan ini tidak hanya memperkuat komitmen kedua perusahaan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi digital Indonesia, tetapi juga membuka jalan bagi inovasi berkelanjutan di sektor perhotelan regional.
Seiring meningkatnya mobilitas wisatawan di Asia Tenggara, Archipelago dan Xendit siap mendefinisikan kembali bagaimana teknologi dapat menghadirkan pengalaman tamu yang lebih baik dan efisiensi operasional yang lebih tinggi di masa depan.
Saat ini, Archipelago merupakan grup perhotelan swasta terbesar di Asia Tenggara, dengan lebih dari 45.000 kamar dan residence di lebih dari 300 hotel.
Hotel itu tersebar di seluruh Asia Tenggara, Amerika Latin, Karibia, Timur Tengah, dan Oseania.
Baca juga: Archipelago Gandeng Bakuun
Archipelago adalah perusahaan hotel terpercaya dengan rekam jejak panjang dan portofolio dari 13 merek pemenang penghargaan termasuk Aston, Alana, Huxley, Kamuela, Avanika, Harper, Quest Hotels, Four Corners, Neo, fave, Nordic, Powered by Archipelago, dan Aston Collection.
(*)
