Kemudian, Apple 3 Condovilla, Jakarta Selatan sebanyak 530 unit. Proyek low rise apartment ini dipasarkan sejak tahun 2020.
Selain itu, Plasa Convil di Jakarta Selatan yang berkapasitas 12 unit. Area commercial besutan DADA itu dipasarkan sejak tahun 2024.
Sementara itu, DADA memiliki sejumlah kebijakan strategi dalam mengarungi bisnis properti. Pertama, Perseroan mempunyai strategi terhadap pangsa pasar yang lebih mengarah ke segmentasi pasar kelompok menengah,
dan Perseroan mengambil peran sebagai inovator konsep proyek yang berbeda dengan harga yang terjangkau
sehingga dapat lebih diterima oleh masyarakat karena menyesuaikan kebutuhan pasar.
Kedua, mempertahankan aktivitas promosi dan periklanan demi menjaga level dari brand awareness Perseroan di tengah masyarakat dengan berbagai platform digital dan offline.
Baca juga: Pasar Kondominium Masih Hati-hati
“Ketiga, Perseroan tetap konsisten dan berkomitmen melakukan aktivitas penyelesaian proyeknya,” urai manajemen DADA.
Keempat, eksplorasi peluang pasar melalui skema kerja sama dengan pihak kedua baik lokal maupun foreign investment.
Menurut Bayu Setiawan, direktur DADA, Perseroan senantiasa terbuka terhadap peluang kerja sama strategis dan/atau investasi yang dapat memperkuat kinerja usaha serta memberikan nilai tambah bagi pemegang saham.
Dia menerangkan, saat ini, Perseroan memang sedang melakukan komunikasi dengan calon investor asing yang memiliki reputasi baik di tingkat internasional.
“Proses pembahasan berjalan konstruktif, namun masih berada pada tahap penjajakan (preliminary) dan belum menghasilkan perjanjian yang bersifat mengikat,” jelas Bayu Setiawan dalam suratnya kepada Bursa Efek Indonesia, baru-baru ini.
Sementara itu, jumlah aset DADA pada akhir Juni 2025 tercatat sebesar Rp639,95 miliar, sedangkan pada akhir Desember 2024 senilai Rp643,38 miliar.
Baca juga: Pendapatan Diamond Citra Propertindo Melonjak 57 Persen
Liabilitas DADA turun dari Rp291,21 miliar pada akhir 2024 menjadi Rp287,56 miliar pada paruh pertama 2025.
Sebaliknya, ekuitas DADA naik menjadi Rp352,38 miliar pada akhir Juni 2025 dibandingkan dengan akhir 2024 yang sekitar Rp352,16 miliar.
Pemegang saham DADA pada akhir Juni 2025 terdiri atas PT Karya Permata Inovasi Indonesia sebesar 67,21 persen, Tjandra Tjokrodiponto 0,47 persen, dan masyarakat 32,32 persen.
(*)