Terlebih, tambah dia, dengan dibentuknya Kementerian PKP menjadi wadah bagi para pengembang untuk berkoordinasi tentang masalah perumahan.

“Selama ini Apersi juga fokus pada pembangunan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR),” terangnya.

Apersi, jelas dia, juga siap bergotong royong dengan Kementerian PKP guna penyediaan hunian layak dan terjangkau bagi masyarakat.

Sebagai informasi, Apersi didirikan oleh 17 pengembang menengah dan kecil pada tanggal 10 November 1998 di tengah gejolak moneter dan politik yang belum kunjung usai.

Saat ini, anggota Apersi sebanyak 5.120 pengembang dengan anggota aktif sebanyak 3.691 pengembang dan terdiri atas 29 DPD 29 provinsi di seluruh Indonesia.

“Total realisasi pembangunan rumah oleh pengembang aktif Apersi mulai 2020 hingga 2024 yang tersebar di 6.521 seluruh Indonesia adalah 669.149 unit rumah. Kami juga siap bergotong royong dengan Kementerian PKP melalui hibah sejumlah lahan milik anggota Apersi untuk rumah rakyat,” kata Junaidi.

 

(*)