Antrean Pelaku Data Center Beli Lahan Masih Kelihatan

Antrean pelaku bisnis data center untuk membeli lahan di kawasan industri masih kelihatan sepanjang semester pertama 2025/foto: deltamas.co.id

Jakarta, landbank.co.id– Antrean pelaku bisnis data center untuk membeli lahan masih kelihatan sepanjang semester pertama 2025.

Sinyal itu dilemparkan oleh manajemen PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS) yang mengaku mayoritas pemesan lahan datang dari pebisnis data center.

Bacaan Lainnya

PT Puradelta Lestari Tbk, pengembang dan pengelola kawasan terpadu modern berbasis industri Kota Deltamas, menyatakan bahwa pihaknya mencapai prapenjualan sebesar Rp580 miliar pada semester pertama tahun 2025.

“Prapenjualan pada semester pertama tahun 2025 telah dicapai Perseroan sekitar 32 persen dari target tahun ini,” ujar Tondy Suwanto, direktur dan sekretaris Perusahaan PT Puradelta Lestari Tbk dikutip Jumat, 12 September 2025.

“Capaian prapenjualan pada periode ini didominasi oleh sektor industri data center dan FMCG dengan kontribusi sebesar 69 persen pada sektor data center,” tutur dia.

Tondy Suwanto mengatakan bahwa di tengah ketidakpastian ekonomi global, masih terdapat permintaan lahan industri DMAS yang cukup tinggi.

Baca juga: Kota Deltamas Alokasikan 300 Hektare untuk Kawasan Data Center Park

“Ada permintaan lahan industri sekitar 75 hektare dengan komposisi lebih dari separuhnya berasal dari sektor data center,” paparnya.

Terpisah, Direktur Kebijakan dan Strategi Infrastruktur Digital Kementerian Komdigi Denny Setiawan pernah mengatakan bahwa di lihat dari lokasinya, pembangunan pusat data baru saat ini perlu diarahkan agar tersebar di wilayah Barat, Tengah, dan Timur Indonesia, tidak hanya terpusat di Batam dan Jakarta atau Cikarang.

Lokasi ideal sebaiknya berada dekat dengan titik pendaratan sistem komunikasi kabel laut (SKKL) untuk meminimalisasi latensi data. Meskipun PLN memiliki kelebihan pasokan listrik, tarif listrik untuk pusat data juga masih tergolong masuk kategori bisnis, bukan industri.

Selain itu, penyediaan energi hijau menjadi salah satu faktor penting untuk menarik investasi. Untuk mendukung semua upaya ini, diperlukan mekanisme nasional yang terintegrasi untuk pendataan lokasi dan kapasitas pusat data.

“Data yang terintegrasi akan memberikan peta jalan yang lebih terarah untuk pengembangan di masa depan,” kata Denny dalam Focus Group Discussion peluncuran infodigital.co.id dan landbank.co.id di Jakarta, baru-baru ini.

Menurut Associate Director Head of Industrial Services Leads Property Esti Susanti, lonjakan kebutuhan data center hyperscale, komputasi awan (cloud), dan artificial intelligence (AI) membuat peta data center di Indonesia berubah cepat hingga menjelma menjadi hub digital penting di Asia Tenggara.

Baca juga: Permintaan Lahan untuk Data Center, Puradelta: Masih Tinggi

“Leads Property turut mengiringi perkembangan tersebut dengan membantu menghubungkan kebutuhan investor dengan lahan yang tepat,” tutur Esti.

 

Sistem Keamanan

Sementara itu, seiring tingginya permintaan akan lahan industri, Puradelta Lestari terus berupaya memberikan layanan terbaik bagi seluruh konsumennya.

Pos terkait