Jakarta, landbank.co.id- Melihat pengembalian bola sang lewat keluar lapangan, An Se Young meletakan raket di ke atas lapangan, tangan mengepal, lalu teriak meluapkan kegembiraan.
Keluarnya bola dari arena lapangan badminton itu menghasilkan point ke-21 bagi An Se Young, tunggal putri dari Korea dalam final Indonesia Open 2025, Minggu, 8 Juni 2025 siang.
Point yang menentukan bagi An Se Young mengingat itu adalah laga set ketiga. Set pertama, anak muda kelahiran Gwangju, Korea itu kalah. Set kedua menang, dan di laga penentuan kembali menang.
Set kedua menjadi kunci. An Se Young, pemain kelahiran 5 Februari 2002 sempat tertinggal 9-17. Sang lawan, Wang Zhi Yi dari China tinggal membutuhkan 4 angka lagi untuk tampil sebagai juara Indonesia Open 2025.
Perlahan namun pasti, An Se Young memetik angka demi angka hingga akhirnya membungkus set kedua dengan kemenangan. Begitu juga di set ketiga.
Akhirnya, An Se Young berhasil menekuk sang lawan, Wang Zhi Yi dari China dengan skor akhir 2-1 (13-21, 21-19, 21-15).
Baca juga: Indonesia Open 2025 Sediakan Hadiah Rp23,20 Miliar, Tepis Paceklik Gelar
“Saya pikir kuncinya adalah percaya atas kemampuan diri,” tegas An Se Young saat diwawancari usai memenangi laga final Indonesia Open 2025, Minggu, 8 Juni 2025.
Duel An Se Young vs Wang Zhi Yi di final Indonesia Open 2025 adalah perjumpaan kali ketiga di antara mereka dalam fase final kejuaraan bulu tangkis besutan Badminton World Federation (BWF).
Dua pertemuan sebelumnya adalah pertama, di ajang Malaysia Open 2025 (Super 1000), ketika itu An Se Young tampil meyakinkan dengan menang dua set langsung, 2-0 (21-17, 21-17).
Lalu, di final All England 2025 (Super 1000). Kali ini An Se Young menang dengan tidak mudah, yakni dengan skor 2-1 (13-21, 21-18, 21-18).
Baca juga: An Se Young Peraih Hadiah Terbesar Badminton
Borong Super 1000
Tampilnya An Se Young sebagai juara Indonesia Open 2025 merupakan kali kedua setelah sebelumnya pada 2021.
Sang juara Olimpiade Paris 2024 ini kali pertama ikut Indonesia Open pada 2021 dan langsung tampil sebagi juara. Di final tahun 2021, ia mengalahkan sang idola dari Thailand, yakni Ratchanok Intanon sang juara tahun 2015 dengan skor 2-0 (21-17, 22-20).
Kecemerlangan di tanah Istora Senayan, Jakarta tak terulang pada 2022. Ketika itu, sang juara Irish Open 2018 ini dihentikan oleh pemain China, He Bing Jiao dengan skor 1-2 (21-15, 17-21, 14-21).
Begitu juga ketika tampil di Indonesia Open 2023. Ia harus puas hanya sampai semifinal setelah tumbang dari Chen Yu Fei, China dengan skor 0-2 (8-21, 17-21).
Chen Yu Fei kembali mengalahkan An Se Young ketika mereka berjumpa di final Indonesia Open 2024. Kali ini, kemenangan Chen Yu Fei diawali dengan laga lebih sengit yang berujung skor 2-1 (21-14, 14-21, 21-18).
Artinya, lima kali ikut Indonesia Open, An Se Young berhasil mengolek dua kali gelar juara.
Sementara itu, sepanjang 2025, An Se Young yang kini peringkat satu dunia telah membungkus lima gelar juara yakni Malaysia Open 2025 (Super 1000) dan India Open 2025 (Super 750).
Lalu, Orlean Masters 2025 (Super 300), All England Open 2025 (Super 1000), dan Indonesia Open 2025 (Super 1000).
Baca juga: Rekap Lengkap All England 2025, Leo/Bagas Runner Up
Dari koleksi gelar juara itu An Se Young menjadi tunggal putri paling banyak meraup trophy untuk level Super 1000, yakni tiga kali.
Maklum, tahun 2025, kejuaraan badminton Super 1000 hanya dipertandingkan sebanyak empat kali.
Kini, tersisa satu lagi turnamen Super 1000, yakni China Open 2025 yang dijadwalkan bergulir pada 22-27 Juli 2025.
Turnamen badminton kelas Super 1000 menyediakan hadiah cukup menggoda, yakni 12.000 point untuk juara nomor tunggal.
Selain itu, sang juara nomor tunggal juga diganjar hadiah uang US$101.500 atau setara sekitar Rp1,62 miliar dengan asumsi kurs Rp16 ribu per dolar Amerika Serikat.
(*)