Jakarta, landbank.co.id– PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), pemilik Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE) akan membayar dividen tunai pada 22 Mei 2025.
Dalam suratnya kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tertanggal 30 April 2025, manajemen PT AKR Corporindo Tbk menjelaskan bahwa keputusan itu diambil dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 28 April 2025.
“RUPST Perseroan telah menyetujui pembagian dividen tunai total sebesar Rp1.975.281.960.000 untuk tahun buku 2024 atau sebesar 88,77 persen dari laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk,” jelas Suresh Vembu, direktur & corporate secretary AKRA dikutip Minggu, 18 Mei 2025.
Dividen final Rp987.640.980.000 akan dibayarkan ke seluruh pemegang saham Perseroan setelah dikurangi jumlah dividen interim yang telah dibagikan sebelumnya berdasarkan Keputusan Rapat Direksi pada 23 Juli 2024 sebesar Rp987.640.980.000 atau Rp50 per saham.
Baca juga: Peluang Kawasan Industri Indonesia, Colliers: Cukup Besar
“Sehingga dengan demikian dividen final Rp50 per saham akan dibayarkan pada 22 Mei 2025 kepada para pemegang saham, dengan jumlah saham yang beredar pada saat ini adalah 19.752,819,600 saham (setelah dikurangi treasury stock sejumlah 320.655.000 saham),” jelas dia.
Sementara itu, untuk jadwal pembagian dividen, manajemen AKRA menjelaskan sebagai berikut;
- Cum dividen di pasar reguler dan pasar negosiasi 7 Mei 2025
- Ex dividen di pasar reguler dan pasar negosiasi 8 Mei 2025
- Cum dividen di pasar tunai 9 Mei 2025
- Ex dividen di pasar tunai 14 Mei 2025
- Recording date yang berhak atas dividen 9 Mei 2025
- Pembayaran dividen 22 Mei 2025
Baca juga: Penjualan Tanah Kawasan Industri AKRA Tembus Rp877 Miliar
Kinerja 2024
Sementara itu, pada 2024, pendapatan AKRA tercatat sebesar Rp38,72 triliun, lebih rendah dibandingkan setahun sebelumnya yang sebesar Rp42,08 triliun.
Mengutip laporan keuangan Perseroan, pendapatan terbesar AKRA bersumber dari perdagangan dan distribusi bahan bakar minyak, yakni sebesar Rp28,93 triliun.
Lini tersebut menyumbang sekitar 74 persen terhadap total pendapatan AKRA tahun 2024.
Kontributor kedua terbesar datang dari tanah kawasan industri dan lainnya yang tercatat sebesar Rp1,19 triliun pada 2024.
Sumbangan lini ini setara dengan sekitar 3 persen dari total pendapatan AKRA pada 2024.
Penyumbang ketiga terbesar datang dari jasa logistik, jasa penyimpanan, dan lain-lain, yakni sekitar Rp1,07 triliun atau sekitar 3 persen juga.
Sementara itu, masih mengutip laporan keuangan Perseroan, laba bersih AKRA pada 2024 tercatat sebesar Rp2,22 triliun, sedangkan pada 2024 masih bertengger di level Rp2,78 triliun.
Kini, AKRA mengembangkan kawasan terintegrasi JIIPE dengan total area 3.000 hektare (ha).
Baca juga: Bisnis Kawasan Industri AKRA Tumbuh 13 Persen
Dari total area itu seluas 1.761 ha merupakan kawasan industri dengan fasilitas pelabuhan laut seluas 400 ha.
Selain itu, terdapat area hunian dengan konsep kota mandiri seluasa 800 ha.
AKRA melakoni bisnis kawasan industri melalui PT Usaha Era Pratama Nusantara (UEPN) yang 99,99 persen sahamnya dimiliki oleh Perseroan.
Hal itu dimungkinkan mengingat UEPN menguasai 60 persen saham PT Berkah Kawasan Manyar Sejahtera (BKMS) yang mengoperasikan Kawasan Industri dan Pelabuhan Terpadu (JIIPE) di Gresik, Jawa Timur.
BKMS bekerja sama dengan PT Berlian Jasa Terminal Indonesia yang dikenal sebagai BJTI Port, anak usaha PT Pelindo III.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2021 tanggal 28 Juni 2021 (PP No. 71/2021), Pemerintah Indonesia telah menetapkan lokasi usaha BKMS di Gresik, Jawa Timur sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).
(*)