345 Kamar Hotel Masuk Jakarta 2025

Pembukaan 25hours Hotel Jakarta The Oddbird di District 8, SCBD Lot 28 pada November 2024 menambah jumlah akumulasi kamar hotel di Jakarta./foto: Agung Sedayu Real Estat Indonesia

Arief Rahardjo menerangkan, dengan membaiknya aktivitas dunia usaha berpengaruh kepada terus meningkatnya permintaan kamar hotel di Jakarta.

Hal itu terlihat dari tingkat hunian rata-rata bulanan yang membaik selama paruh kedua 2024 yang berada pada kisaran 71-75 persen.

Bacaan Lainnya

Permintaan akan kamar hotel bisnis di Jakarta ini didominasi oleh kegiatan rapat perusahaan swasta maupun instansi pemerintah atau kementrian dan pelancong bisnis individu pada hari kerja.

Rata-rata tingkat okupansi bulanan pada akhir 2024 mencapai 71 persen, sama dengan tingkat hunian periode yang sama tahun 2023.

Tingkat okupansi hotel year to date (YTD) Desember 2024 untuk hotel bintang 3, 4, 5 dan mewah masing-masing diperkirakan sebagai berikut 67,2 persen, 69,1 persen, 67,2 persen, dan 60,6 persen.

“Tingkat okupansi diperkirakan akan stabil dengan masih tidak banyaknya hotel baru beroperasi pada tahun 2025,” jelas Arief Rahardjo.

Membaiknya kondisi pasar hotel di Jakarta berlanjut hingga pada paruh kedua tahun 2024. Terus membaiknya permintaan kamar akibat pulihnya aktivitas dunia, juga turut menjaga tingginya harga kamar rata-rata (ADR).

Rata-rata tarif kamar hotel (ADR Rp/malam) pada akhir Desember 2024 YTD untuk bintang tiga Rp498.591 (9,3 persen YoY).

Lalu, bintang empat Rp840.881 (4,5 persen YoY), bintang lima Rp1.780.950 (1,4 persen YoY), dan mewah Rp2.330.161 (9,5 persen YoY).

“Dengan tingkat hunian kamar yang masih relatif stabil, harga kamar rata-rata pada tahun 2025 diperkirakan naik mengikuti tingkat inflasi,” papar dia.

 

(*)

Pos terkait