Jakarta, landbank.co.id – Di tengah ketidakpastian pasar saham global dan domestik, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat sebanyak 21 perusahaan tercatat (emiten) menyatakan minat untuk melakukan buyback saham tanpa melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna, menyampaikan bahwa total anggaran yang dialokasikan oleh para emiten tersebut untuk pelaksanaan buyback diperkirakan mencapai Rp14,97 triliun.
“Hingga 9 April 2025, terdapat 21 emiten yang berencana untuk melakukan relaksasi kebijakan buyback tanpa RUPS, dengan total nilai anggaran perkiraan alokasi dana buyback sebesar Rp14,97 triliun,” ujar Nyoman dikutip dari Antara Jumat, 11 April 2025.
Meski demikian, dari total tersebut baru 15 emiten yang telah melaksanakan buyback, dengan nilai realisasi sebesar Rp429,72 miliar, atau sekitar 2,87 persen dari total anggaran yang telah direncanakan.
“Terdapat 15 dari 21 emiten yang telah melakukan pelaksanaan buyback tanpa RUPS dengan nilai realisasi sebesar Rp429,72 miliar,” lanjut Nyoman.
Menanggapi situasi volatilitas pasar, BEI bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus melakukan monitoring secara aktif guna memastikan stabilitas pasar dan menyiapkan respon kebijakan yang cepat dan efektif.
“OJK dan BEI terus melakukan monitoring atas perkembangan pasar untuk mengambil respon kebijakan yang cepat dan tepat dalam memitigasi volatilitas pasar,” jelasnya.